OpiniTERBARU

Dampak Covid-19 Pada Pedagang Kecil

391
×

Dampak Covid-19 Pada Pedagang Kecil

Sebarkan artikel ini

Oleh : DEWI NOVITA

Semakin meningkat nya pandemi Covid-19 membuat banyak pedagang yang kehilangan mata pencaharian. Penutupan lokasi jualan atau sepinya pembeli menjadi sebab banyak pedagang yang terpaksa harus berhenti berjualan dan beralih profesi lain

Seperti di ketahui tingkat penyebaran covid-19 di Sumbar pada bulan Mai sampai Juni 2021 semakin meningkat, karena masyarakat sudah banyak yang mengabaikan anjuran yang di tetapkan pemerintah.

Penggunaan masker,di tempat keramaian masih saja kepatuhan itu di abaikan oleh masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dimasa pandemi ini yang mana akhir akhir ini klaster baru penyebaran virus covid-19 bermunculan dan masyarakat yang terpapar meningkat.

Kita berharap agar masyarakat sadar dengan masih bertambahnya kasus positif Covid-19 di Sumbar ini menandakan bahwa masih adanya virus corona, sehingga dalam beraktivitas di luar rumah khususnya, untuk dapat disiplin protokol kesehatan.

Sementara dalam melaksnakan akrivitas tidak ada larangan,akan tetapi kondisi yang di hadapkan dengan pandemi covid-19, tentu harus mematuhi prokes, agar tidak terjadi penyebaran yang akan berdampak kepada orang banyak.

Hal itu membuat para pedagang UMKM , kaki lima di sepanjang khatib Sulaiman Kota Padang Sumbar merasa hilang penghasilan. Seperti yang dialami oleh Buk Elmi salah seorang penjual makanan di Jalan Khatib Sulaiman . Sehari-hari, wanita berusia 56 tahun itu menjual makan di warung dan sekaligus keliling kampung dengan sajian siap bungkus namun sejak Covid-19 semakin meningkat tinggi beberapa bulan ini sehingga penjualan makanan sepi oleh pembeli karena mereka takut akan tertular virus Corona

Dimana pembeli tersebut, lebih cenderung bawa bekal sendiri dari rumah sehingga mereka tidak ada yang keluar lagi untuk beli makanan. Terjadinya hal tersebut sehingga saya terpaksa beralih profesi menjual bubur di depan rumah sakit Hermina Kota Padang

” Saya tidak pernah lagi menjual nasi bungkus semenjak corona semakin meningkat di Sumbar. Saat ini saya hanya jualan bubur kacang hijau, bubur hitam dan bubur putih saja di depan rumah sakit Hermina. Alhamdulillah dari pagi jam 6 subuh saya mulai jualan sampai siang saya mendapat untung 50 rbu dalam sehari.

Nasib serupa juga dialami oleh buk Linda (43), pedagang asal kampung khatib Sulaiman ini yang biasa berjualan bunga hias di tepi jalan Sejak merebaknya virus Corona tak lagi mempunyai penghasilan. Karenanya, Linda berharap pandemi Covid-19 segera berakhir, jumlah korban yang tertular oleh virus corona ini pun berkurang, dan masyarakat makin disiplin menaati anjuran pemerintah.

Nasib kedua pedagang tersebut dan para pedagang lainnya tak luput dari perhatian pemerintah.Dengan memberikan bantuan bansos selama ini para pedagang kaki lima yang berada di lingkungan nya merupakan salah satu kelompok masyarakat terdampak pandemi Covid-19, dan layak untuk memperoleh bantuan.

“Pedagang kaki lima yang ada di lingkungan kota , mereka merupakan salah satu masyarakat yang terdampak karena omzet mereka sudah barang tentu mengalami penurunan yang drastis dengan adanya pandemi Covid-19,” kata Yuli Widriani ketua RT 06 RW 07 Kelurahan Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara. Pada 28 Juli 2021

“Dan memang berdasarkan survei dari Bank Indonesia, UMKM sangat terpukul dengan kondisi seperti ini. Bahkan dari beberapa survei ada sejumlah PKL yang mengalami penurunan omset sampai 50%,” .

Sebagai ketua RT saya selalu memberikan yang terbaik buat warganya, bahkan warga kami di saat pandemi Covid-19 ini selalu bahu membahu membantu warga apabila ada warga yang tidak bisa memenuhi kebutuhan nya saat pandemi Covid-19.

Dan dia selalu mengingat dan memberikan himbauan kepada warga apabila keluar rumah gunakanlah selalu masker, cuci tangan , jaga jarak dan sering berolahraga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *