Padang,relasipublik – Anggota DPD RI Muslim M Yatim menegaskan komitmennya membantu masyarakat sejak awal terjadinya bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah penyediaan air bersih melalui pembangunan sumur bor yang hingga kini masih terus disalurkan ke daerah-daerah terdampak.
Menurut Muslim M Yatim, biaya pembangunan sumur bor yang berkisar antara Rp40–50 juta awalnya memang terasa mahal. Namun, ketika fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat saat kondisi darurat, nilai tersebut menjadi sangat berarti dan terasa murah dibandingkan manfaat yang dirasakan warga.
Selain air bersih, Muslim M Yatim juga tengah mendata wilayah yang masih mengalami kekurangan penerangan.
Ia berencana menyalurkan bantuan genset agar masyarakat dapat menikmati penerangan sementara sebelum aliran listrik kembali normal.
Dalam kunjungannya ke sejumlah daerah terdampak seperti Tobo, Malalak, dan Pauh, Muslim M Yatim menaruh perhatian khusus kepada para relawan kebencanaan dan Kelompok Siaga Bencana (KSB).
Menurutnya, para relawan merupakan ujung tombak penanganan bencana yang telah lebih dari 21 hari membantu masyarakat dan patut mendapatkan perhatian lebih.
Tempat ibadah juga menjadi prioritas. Masjid di daerah Toboh yang terdampak banjir bandang akibat material kayu dan lumpur kini sedang dibersihkan.
Muslim M Yatim menurunkan 10 orang tukang agar proses pembersihan dan perbaikan dapat difokuskan dan ditargetkan selesai pada Selasa (16/12/2025), sehingga masjid dapat kembali dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kita pakai motto Sumatera Pulih, Sumbar Bangkit. Walaupun statusnya tidak menjadi bencana nasional, jika kita bersama-sama, semua akan pulih. Edukasi kepada masyarakat untuk menjauh dari pinggiran sungai dan lereng gunung memang tidak mudah, tetapi harus dilakukan,” ujar Muslim M Yatim saat menyerahkan bantuan kepada wartawan terdampak bencana, Selasa (16/12/2025).
Ia juga mengimbau para ulama dan ustaz untuk turut memberikan dakwah kepada masyarakat agar senantiasa bertawaduk dan taat kepada Allah SWT.
“Kadang kita tidak menyadari bahwa bencana bisa datang akibat ulah manusia sendiri. Karena itu, mari kembali menyadari dan berbenah agar bencana tidak terus berulang,” tutupnya.
