BeritaDaerahKota PadangpanjangTERBARU

Dianugerahi Gelar Rajo Nan Sati Alam Batuah, Wako Padang Panjang Fadly Amran Sampaikan Selamat kepada Gubernur Riau

58
×

Dianugerahi Gelar Rajo Nan Sati Alam Batuah, Wako Padang Panjang Fadly Amran Sampaikan Selamat kepada Gubernur Riau

Sebarkan artikel ini

PADANG,RELASIPUBLIK–Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano menyampaikan selamat atas penganugerahan gelar kehormatan Adat Minangkabau ‘Rajo Nan Sati Alam Batuah’ kepada Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.Si bersama istri, Hj. Misnarni Syamsuar dengan gelar Puti Intan Batuah.

Gelar Kehormatan ini disematkan berdasarkan kesepakatan ninik mamak Kaum Chaniago di Lubuk Nyiur IV Koto Mudiak, Batang Kapeh, Kabupaten Pesisir Selatan.

Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat (Sumbar) yang diketuai Dr. H. Fauzi Bahar, Datuak Nan Sati ini, malewakan gelar kehormatan tersebut di Gedung LKAAM Sumbar, Ahad (17/9).

“Selamat atas dilewakannya gelar kehormatan adat Minangkabau kepada Bapak Gubernur Riau beserta Istri. Gelar ini memiliki makna yang sangat penting
terhadap hubungan Sumbar dan Riau. Semoga kedua daerah makin terjalin erat, membawa kebaikan bagi kedua daerah,” ujar Wako Fadly.

Hal senada disampaikan Gubernur Sumbar, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P Datuak Marajo. Hubungan erat antara Sumbar dan Riau sudah terjalin sejak lama. Saat itu Sumbar dan Riau masuk dalam satu Provinsi Sumatera Tengah.

Kerja sama selama ini, lanjut Mahyeldi, telah membawa kebaikan bagi Sumbar dan Riau, maupun masyarakat Indonesia. Seperti PDRI yang dicetuskan Sumatera Tengah, memiliki arti penting membuktikan Indonesia masih ada.

“Peran masyarakat Sumatera Tengah menjadi penyambung nyawa NKRI,” kata Mahyeldi mengajak Sumbar dan Riau bersinergi, meningkat SDM, konektivitas, investasi dan ketahanan pangan, dikuatkan dengan nilai budaya sebagai modal kehidupan berbangsa dan bernegara.

Adapun Fauzi Bahar menyebutkan, gelar tersebut diberikan lantaran gubernur Riau dinilai berjasa dan berprestasi mengharumkan nama Minangkabau. Dikatakannya, momentum ini merupakan sejarah besar antara Melayu dan Minangkabau yang merupakan dua saudara kembar.

Syamsuar mengatakan, pemberian gelar adat kepada dirinya merupakan suatu kehormatan. “Suatu kehormatan bagi kami menerima gelar ini. Hari ini menjadi catatan sejarah bagi kami bersama Lembaga Adat Melayu (LAM) dengan LKAAM. Semuanya tak pernah terlintas dalam pikiran kami,” tuturnya.

Syamsuar mengapresiasi kegiatan malewakan gala ini. Ia menuturkan hal ini bagian dari budaya yang masih eksis. Nilai adat masih terjaga. “Semoga amanat ini bisa dilaksanakan sebaik-baiknya sesuai yang disampaikan niniak mamak,” ucapnya.(harris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *