TANAH DATAR, RELASI PUBLIK -Masyarakat Tanah Datar terus mempertahankan adat budaya, salah satunya dengan menggelar prosesi adat malewakan gala penghulu yang dilaksanakan di nagari sungayang.
“Pemerintah daerah apresiasi kepada masyarakat nagari Sungayang yang telah melestarikan adat dan budaya dengan menyelenggarakan prosesi adat batagak penghulu. Ini sebagai bukti kekompakan niniak mamak, dunsanak, kamanakan dan unsur nagari sehingga kegiatan bisa dilaksanakan bersama-sama,” ujar EkaPutra saat menghadiri sungayang baralek gadang dalam rangka batagak penghulu, Sabtu (26/11) di Balai KAN Sungayang.
Turut hadir dikesempatan tersebut anggota DPRD provinsi sumbar Arkadius Dt. Intan Bano, Buhkari Dt Tuo, pimpinan OPD, Camat beserta forkopimca, Ketua Bundo Kanduang Sumbar Raudah Taib, Wali Nagari se kecamatan Sungayang, tokoh masyarakat, perantau dan undangan lainnya.
Dikesempatan itu, Bupati Eka Putra sampaikan prosesi adat batagak penghulu ini sangat sakral di Luhak Nan Tuo dalam malewakan pemimpin adat. “Kegiatan budaya prosesi adat terus dilestarikan di luhak nan tuo, itu membuktikan kekompakan dalam suatu kampung, semoga ini terus terjaga,” harapnya.
Selain itu, Bupati juga harapkan dukungan dari semua unsur masyarakat untuk bersama-sama membangun nagari dalam menciptakan masyarakat aman, nyaman dan sejahtera untuk mewujudkan Kabupaten Tanah Datar yang madani.
Lebih lanjut, Bupati juga sampaikan selamat atas pengukuhan 13 orang Niniak Mamak dari suku Kutianyir, suku Melayu Mandailing, suku Piliang, dan suku Chaniago dan berharap setelah dikukuhkan selalu diberi kelancaran dalam menjalankan amanah dengan penuh rasa tanggung jawab.
Diakhir sambutannya, Bupati Eka Putra juga tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap panitia yang juga telah mengikutsertakan UMKM dalam kegiatan ini. “Ini salah satu bentuk untuk meningkatkan perekonomian masyarakat nagari sungayang,” pungkasnya.
Sebelumnya Ketua KAN Sungayang Yuhelman Dt. Malano Nan Kuniang, sampaikan baralek gadang tagak pangulu di Nagari Sungayang mulai dilaksanakan pada tahun 1976 yang diikuti 28 niniak mamak, pada 1992 sebanyak 13 niniak mamak, 2009 sebanyak 11 orang.
“Pada tahun ini sebanyak 13 niniak mamak dari suku Kutianyir, Malayu-Mandahiling, Piliang, Chaniago,” katanya.
Ia berpesan kepada Niniak Mamak terpilih atau yang telah melaksanakan sumpah, untuk dengan penuh rasa tanggung jawab dan ikhlas dalam menjalankan amanah yang ada di pundaknya.
Ia juga berharap kepada Niniak Mamak yang berada di perantauan yang dipercaya jadi tuo kampuang untuk tetap menjaga komunikasi dengan anak kamanakan.
“Kami mengharapkan niniak mamak terpilih untuk melaksanakan tugas baik yang ada di rantau untuk tetap komunikasi yang intesif bersama masyarakat sehingga silaturahmi kita tetap terjaga,” harapnya.
Sementara itu, ketua panitia Reviel Syamsuar tambahkan kegiatan baralek gadang juga dimeriahkan dengan malam kesenian seperti penampilan tari, silat, randai dan malam hiburan berhadiah (KIM) yang dilaksanakan di lapangan Bungo Setangkai Sungayang. (d13)