relasipublik.com , Jakarta,- Bupati Tanah Datar Eka Putra menjadi narasumber pada kegiatan Konferensi Pendidikan Indonesia (KPI) dengan tema Dialog Berpihak kepada Anak “Masa Depan Cerah Indonesia Mewujudkan Akses Berkeadilan pada Pendidikan Terjangkau dan Berkualitas”.
Kegiatan yang dilaksanakan Rabu, (14/5/2025) di Dinas Pendidikan Daerah Khusus Jakarta tersebut turut dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Pendidik (GTK) Prof. Nunuk Suryani dan Dewan Penasehat Lingkar Daerah Belajar (LDB) Najelaa Shihab serta ratusan peserta yang merupakan utusan guru penggerak se Indonesia dan undangan lainnya.
Diketahui, Konferensi Pendidikan Indonesia (KPI) adalah platform yang digagas Lingkar Daerah Belajar (LDB) untuk mendorong kolaborasi sertamenghubungkan ekosistem pendidikan antar daerah maupun daerah dengan pusat.
KPI yang baru pertama dilaksanakan atas inisiasi LDB, menjadi ruang temu bagi berbagai pemangku kepentingan pendidikan dari tingkat daerah hingga nasional, untuk merefleksikan paradigma, berbagi ide, memetik pelajaran dari praktik, serta merancang dan menyelaraskan langkah untuk perluasan dampak lintas daerah.
Di kesempatan itu, Bupati Eka Putra memaparkan penerapan pembelajaran inklusi dan berbudaya demi meningkatkan kualitas pendidikan, kemudian tantangan ke depan dan bagaimana peningkatan kualitas pendidikan dilaksanakan di Tanah Datar.
“Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berakar pada budaya Minangkabau sehingga tercipta ekosistem yang baik. Semua bisa dicapai dengan pemerataan pendidikan melalui pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus. Kemudian peningkatan kompetensi dan kualitas pendidikan melalui guru dan tenaga pendidikan. Integrasi muatan lokal dalam kurikulum ABS SBK, penguatan kolaborasi lintas sektor dan peningkatan akses pendidikan,” sampai Eka Putra.
Menanggapi pertanyaan tentang akses pendidikan, dimana saat ini isu yang hangat dibahas di KPI adalah belum meratanya akses anak untuk masuk sekolah yang berkualitas, Bupati Eka Putra menyampaikan ada beberapa hal yang hendaknya dilakukan.
“Pertama tentunya kita terus berusaha meningkatkan sekolah yang berkualitas dengan menempatkan guru berkualitas dan berkompetensi, dan untuk hal ini Pemda konsen untuk meningkatkan kompetensi guru melalui berbagi kolaborasi lintas sektor sehingga tidak ada lagi sekolah unggul dan tidak unggul. Selain itu bagi yang hafizh dibebaskan memilih sekolah tanpa aturan domisili. Dan yang tidak kalah penting, kita telah mendirikan Layanan Unit Disabilitas,” ungkapnya.
Dikatakan Bupati lagi, kebijakan inovatif yang telah dilaksanakan di Tanah Datar adalah peningkatan kompetensi literasi guru (IGGPPL) yang telah menghasilkan hampir 500 guru dan siswa penulis di Tanah Datar yang telah menghasilkan buku.
“Selain itu setidaknya ada 440 guru penggerak yang menjadi pelopor pendidikan di Tanah Datar, ditunjang dengan program Satu Rumah Satu Hafiz dan hafizah, satu sekolah satu kelompok tahfizh, kurikulum budaya Minangkabau dan juga program Satu Nagari Satu Event yang mampu menghasilkan masyarakat berkarakter dan berbudaya,” tukasnya.
Sementara itu, Dirjen GTK Nunuk Suryani menyampaikan apresiasi terhadap perhatian dan program yang telah dilaksanakan di Tanah Datar.
“Dari paparan pak Bupati, tercermin bagaimana perhatian terhadap dunia pendidikan di Tanah Datar. Dan hal itu tentu kami apresiasi,” sampainya.
Selepas paparan, Bupati Eka Putra menerima piagam dan rompi dari Dewan Penasehat LDB sebagai apresiasi atas komitmen mendukung pendidikan yang berpihak kepada anak. (d13)