PADANGPANJANG,RELASIPUBLIK – Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) akan melakukan sejumlah langkah sebagai tindak lanjut dari kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA, MBA ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) dan Kubu Gadang, Rabu (21/4) lalu.
Pada media, Jumat (23/4), Kabid Pariwisata Disporapar, Reynold Oktavian mengatakan, ada beberapa poin yang akan ditindaklanjuti sesuai dengan saran dan masukan menparekraf.
“Salah satunya digitalisasi koleksi-koleksi yang ada di PDIKM. Selain digitalisasi, menteri juga meminta agar ada storytelling terhadap koleksi-koleksi tersebut,” ucapnya.
Selanjutnya, Reynold mengatakan, Disporapar juga menunggu persetujuan menparekraf terkait pengembangan PDIKM dalam hal ini perencanan Rest Area, yang nantinya juga akan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.
“Selain kunjungan ke PDIKM, pada hari yang sama menparekraf juga berkunjung ke Desa Wisata Kubu Gadang. Menparekraf memberi masukan ke Disporapar untuk mengemas kegiatan di Kubu Gadang dengan lebih kreatif lagi dan diiringi dengan live content. Ini agar masyatakat yang tidak berada di Kubu Gadang masih bisa menyaksikan apa apa saja kegiatan yang di gelar di sini,” jelasnya.
Reynold juga menyampaikan program-program yang akan ditargetkan Disporapar ke depannya.
“Untuk target ke depan, Disporapar melalui Bidang Pariwisata, akan menindaklanjuti saran-saran dari menparekraf, khususnya terkait dengan digitalisasi koleksi yang sejalan dengan kegiatan yang sedang berjalan, yaitu gebyar PDIKM,” sebutnya.
Gebyar PDIKM, katanya, suatu kegiatan pembenahan kembali dan mengembalikan muara PDIKM sebagai pusat data kebudayaan Minangkabau. Dengan menambah koleksi, memperbaiki koleksi yang sudah ada, mendigitalisasi koleksi, dan menambah unsur penarik di komplek PDIKM.
Disporapar juga merencanakan pembentukan Museum Bustanul Arifin sebagai pemrakarsa PDIKM sebelum diserahkan secara resmi ke Pemerintahan Kota Padang Panjang pada tahun 2016.
“Disporapar sedang melakukan langkah-langkah untuk menuju pengukuhan PDIKM Museum Bustanul Arifin. Dalam hal ini kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Sumbar, dan Museum Adityawarman untuk melakukan standardisasi sebuah museum,” sebutnya lagi.
Kawasan PDIKM sudah ditetapkan sebagai Daya Tarik Wisata (DTW) unggulan Provinsi Sumatera Barat. Kawasan PDIKM ini terdiri dari komplek PDIKM, Rest Area, Mifan Water Park, Stasiun, dan aliran sungai Batang Anai.
Saat ini, sebutnya lagi, Disporapar juga sedang mengusahakan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi untuk pembuatan Padang Panjang Jogging Track di aliran Batang Anai yang melewati 3 kelurahan yaitu Pasar Usang, Silaing Atas dan Silaing Bawah. Ini diharapkan bisa menimbulkan multiplier effect, selain menjadi objek wisata dan olahraga baru bagi masyarakat Padang Panjang. Sinkron dengan pengembangan Objek Wisata Batu Limo dan Lubuk Mato Kuciang yang sudah ada.
Tahun ini, katanya lagi, akan dilakukan pembenahan pedestrian bagian luar komplek PDIKM dan membuat taman ramah anak sebagai alternatif objek wisata yang ada di komplek PDIKM.(d**”)