Kabupaten Tanah Datar

Diva Aurel Kembali ke Tanah Datar, Bawa Bantuan dan Peluk Kepedulian untuk Korban Galodo

157
×

Diva Aurel Kembali ke Tanah Datar, Bawa Bantuan dan Peluk Kepedulian untuk Korban Galodo

Sebarkan artikel ini

sumbar.relasipublik.com // Tanah Datar

Ditengah popularitasnya yang sedang menanjak lewat lagu Tabola Bale, penyanyi muda Diva Aurel memilih kembali ke akar tempat ia berasal. Senin (8/12), ia hadir di posko pengungsian Sumpur dan Malalo untuk menyalurkan bantuan bagi warga terdampak galodo di Kecamatan Batipuah Selatan.

Tanpa panggung dan sorotan lampu, Diva Aurel disambut hangat para relawan dan masyarakat yang sudah berhari-hari bergulat dengan duka dan ketidakpastian. Suasananya sederhana, namun penuh keakraban—warga menyapanya bukan sebagai artis, melainkan sebagai “anak kamanakan” yang pulang membawa kepedulian.

Dengan mata berkaca, Diva menyampaikan doa dan dukanya kepada warga.
“Kami berharap musibah ini segera berakhir. Semoga masyarakat tetap tabah, dan kita semua dijauhkan dari mara bahaya,” ucapnya lembut.

Sebagai putri daerah Tanah Datar, Diva mengaku hatinya tak tenang melihat kampung halaman dilanda bencana. Ia datang membawa paket sembako dan kebutuhan logistik, tetapi juga membawa sesuatu yang lebih penting: kehadiran yang menguatkan.

“Ini bentuk kepedulian kami atas derita saudara-saudara yang tertimpa bencana. Semoga bantuan ini bermanfaat,” katanya, sembari membantu relawan memindahkan paket bantuan.

Di akun Instagram-nya, Diva mengunggah momen kunjungan tersebut dan menuliskan pesan yang langsung mendapat respons hangat dari para penggemarnya.
“Hari ini begitu banyak kesedihan dan duka untuk saudaraku di Tanah Datar. Semoga semuanya lekas membaik. Terima kasih banyak untuk mama, ayah, dan teman-teman yang mendukung dan ikut membantu kegiatan hari ini. Love u all,” tulisnya.

Bagi warga yang ditemuinya, kehadiran Diva bukan sekadar kunjungan selebritas, tetapi tanda bahwa kampung halaman ini tidak sendiri. Dalam hari-hari sulit yang penuh ketidakpastian, suara empati dari seorang anak nagari menjadi pengingat bahwa harapan selalu punya cara untuk kembali(d13)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *