Berita UtamaDaerahKota PadangpanjangTERBARU

Dokter Dian Kunjungi Anak-Anak PAUD dan Sosialisasikan Stunting

121
×

Dokter Dian Kunjungi Anak-Anak PAUD dan Sosialisasikan Stunting

Sebarkan artikel ini
Ketua TP PKK Padang Panjang dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP kunjungi PAUD Puti Bungsu dan Posyandu Permata Bunda di Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Padang Panjang Timur, Rabu (14/9). Foto dok/ adril. relasipublik.com .

PADANGPANJANG,RELASIPUBLIK– Ketua TP PKK Padang Panjang dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP kembali turun lapangan mengunjungi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang ada di Kota Padang Panjang.

Kali ini bersama Dinas Kesehatan (Dinkes), Dokter Dian berkesempatan untuk mengunjungi PAUD Puti Bungsu dan Posyandu Permata Bunda di Kelurahan Koto Panjang, Kecamatan Padang Panjang Timur, Rabu (14/9).

Pada kesempatan tersebut, selain bertemu dan bermain dengan anak-anak PAUD yang begitu gembira menyambutnya, Dian juga memberikan sosialisasi stunting bagi guru PAUD dan kader PKK yang ada di kelurahan tersebut, serta para orang tua murid untuk bersama-sama melakukan pencegah dalam permasalahan stunting.

Dikatakan Dian, stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak lima tahun (balita). Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan, hingga usia dua tahun. Secara fisik, balita stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan anak normal seusianya.

Pelayanan penurunan angka stunting, lanjut Dian, telah dilakukan pemerintah pusat dan daerah melalui beberapa aksi dan program yang melibatkan beberapa kementerian. Salah satunya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan lembaga terkait lainnya meliputi pelayanan perbekalan edukasi stunting.

“Adapun upaya-upaya dalam penanggulangan/pencegahan stunting di lingkup PAUD yaitu dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas PAUD dengan program dalam pencegahan stunting,” sebut Bunda PAUD Padang Panjang itu.

Lebih lanjut, Dian mengatakan, bahaya stunting adalah permasalahan seumur hidup. Jika anak mengalaminya, selain mendapat kendala pertumbuhan fisik, juga akan mengalami kendala kemampuan otak.

“Sangat disayangkan saat ini masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa pertumbuhan anak hanya dipengaruhi faktor keturunan. Padahal faktanya tidak demikian. Faktor keturunan itu hanya berpengaruh setelah usia lima tahun, sedangkan potensi stunting sudah muncul sejak 1.000 hari pertama kehidupan sampai usia anak 2 tahun.  Untuk itu perlu kiranya para orang tua memperhatikan gizi untuk tumbuh kembang anak kita,” ujarnya.

Dian berharap semoga melalui sosialisasi ini akan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya pola pengasuhan anak terutama dari 1.000 awal kehidupan bayi dalam kandungan.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinkes, dr. Faizah, Lurah Koto Panjang, Wira Jaya Septika, SSTP, ketua TP PKK Koto Panjang serta para kader. (r***i)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *