BeritaDaerahKota Padang

Fadly-Maigus Tersandera Birokrasi Lama

25
×

Fadly-Maigus Tersandera Birokrasi Lama

Sebarkan artikel ini

Oleh : Zondra Volta
Sekretaris Jaringan Pemred Sumbar (JPS)

Padang,relasipublik – Tak ada yang lebih menyakitkan bagi sebuah kota selain janji yang digantung tinggi, namun jatuh ke tanah karena tangan-tangan yang mestinya mengangkatnya justru sibuk menahan kemajuan.

Wali Kota Fadly Amran dan wakilnya Maigus Nasir datang dengan harapan baru, membawa program yang ditujukan untuk rakyat, bukan sekadar angka dalam laporan.

Tetapi, apakah harapan itu bisa tumbuh jika tanah tempatnya berpijak masih keras dan tak mau menerima benih yang baru?

Kasus di RSUD Rasidin adalah cermin. Ini bukan hanya tentang satu rumah sakit. Bukan hanya tentang satu korban. Tapi tentang bagaimana sebuah sistem bisa begitu lamban memahami perubahan.

BPJS Gratis, sebuah janji yang mestinya memudahkan rakyat, justru terganjal oleh birokrasi yang tak bergerak secepat langkah pemimpinnya.

Dalam 100 hari pertama, tak ada pergantian pejabat organisasi perangkat daerah ( OPD ). Nama-nama lama masih bercokol, menjalankan mekanisme yang mungkin mereka pahami lebih baik dari rezim sebelumnya.

Tapi pertanyaannya, apakah mereka memahami program yang kini berjalan? Apakah mereka benar-benar peduli dengan kebijakan baru? Atau sekadar menunggu masa berlalu hingga mereka tak perlu beradaptasi lagi?

Pemerintahan baru semestinya bukan hanya sekadar perubahan wajah pemimpin belaka. Tapi juga perubahan cara berpikir mereka yang menjalankan perintah.

Jika OPD masih diisi oleh mereka yang lebih mengenal kebijakan lama, lebih setia pada pemimpin sebelumnya, lalu bagaimana mungkin program baru bisa berjalan?

Sejarah kota ini sudah cukup panjang dengan birokrasi yang tak mau berubah. Jika Fadly – Maigus benar-benar ingin menjalankan programnya, mereka harus memastikan orang-orang yang bekerja untuk mereka mengerti, peduli, dan mau bekerja dengan cara yang baru.

Jika tidak, maka program unggulan Untuk Kejayaan Kota Padang yang diusung Fadly – Maigus, hanya akan menjadi sebuah ide yang indah saja, tapi tak akan pernah benar-benar menyentuh tanah Kota Padang, tempat dimana warga kota ini berdiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *