PADANG,RELASIPUBLIK– Selama 6 jam diskusi Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumatera Barat yang dipimpin oleh Sari Lenggogeni bersama ketua-ketua Asossiasi Pariwisata Sumbar dengan Ketua DPRD Sumbar, Supardi dan Anggota Komisi V DPRD Sumbar H.Hidayat di rumah dinas Ketua DPRD Sumbar, Rabu (31/8/22) berhasil melahirkan Roadmap Pariwisata Sumbar dengan konsep dan segment pasar yang jelas.
Anggota BPPD Sumbar dan para ketua Asosiasi pariwisata sumbar ini mengaku sangat mengapresiasi pertemuan tersebut dimana telah 12 tahun mereka tidak pernah duduk bersama. Maka dari itu kesempatan emas ini digunakan untuk membahas segala permasalahan serta gagasan pengembangan pariwisata Sumbar. Antara lain tentang rencana berbagai program event nasional PHRI Sumbar yang dibeberkan oleh Rina Pangeran, pengembangan Insfrastruktur pariwisata sumbar oleh ketua Astindo , Nasirman Chan hingga bagaimana menyingkapi pengelolaan program pariwisata hingga alokasi anggaran yang minim seperti yang dilontarkan ketua Asita Sumbar Darmawi.
Ketua DPRD Sumbar, Supardi menanggapi isu entry point Kuala Lumpur-Padang serta mahalnya tiket pesawat yang mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke Sumbar bukanlah hal krusial tapi Ia justru mendorong pariwisata Sumbar harus bisa menjual produk pariwisata yang berbeda dari daerah lain yaitu Budaya Sumbar.
” Jika hanya mengandalkan destinasi alam, daerah lain juga punya, tapi kalo Budaya dan Adat Istiadat Minangkabau yang kaya dan unik ini ‘dijual, ‘ otomatis kunjungan wisata di Sumbar bakal tinggi tidak terpengaruh dengan harga tiket pesawat, karena memang tujuan untuk mereka ke Sumbar mengekspos budaya kita yang tidak ada di daerah lain”. tutur nya.
Supardi berjanji akan mengalihkan sisa dana dari Program Unggulan (progul) yang direvisi sehingga Ia berharap diskusi ini bisa merumuskan konsep pariwisata yang jelas dan tepat sasaran.
” Besok kita akan evaluasi program program yang menurut kita tidak efektif, sehingga sisa dana nya akan kita alihkan untuk Pariwisata Sumbar ini”. Tegas Supardi disambut riuh dan tepuk tangan peserta diskusi dalam ruangan tersebut.
BPPD Sumbar diminta untuk melakukan sinergi bersama asosiasi dan mendapatkan dukungan rancangan anggaran APBD untuk program pariwisata Sumbar sebesar 1,5 M dari ketua DPRD Sumbar dan anggota Komisi V DPRD Sumbar, Hidayat,SS.
Menurut Hidayat untuk mewujudkan konsep wisata budaya tersebut dapat dilakukan seperti Dewan Kebudayaan yang bersinergi dangan Pemerintah Daerah dan sektor UMKM yang meningkatkan perputaran uang di Sumbar sehingga mendongkrak perekonomian masyarakat.
” BPPD bisa seperti Dewan Kebudayaan yang dibentuk dalam mewujudkan konsep pariwisata di Sumbar karena dari situlah akan terbentuk sinergisitas yang efektif antara masyarakat, pelaku wisata, asosiasi pariwisata hingga pemerintah daerah” ujar Hidayat.
Zuhrizul Ketua IATTA menyimpulkan dari semua ide dan gagasan diskusi malam ini ia menawarkan di susun betul Roadmap Pariwisata Sumbar sehingga jelas apa konsep program pariwisata Sumbar , siapa segment pasar pariwisata Sumbar dan mau di bawa kemana wisata sumbar ini.
” Malam ini kongrit semuanya hasil diskusi ini akan akan menjadi Roadmap penting Pariwisata Sumbar yang tepat sasaran, efektif dan sustainable , yang paling penting jalin selalu komunikasi hangat dengan pemerintah, DPRD dan stakeholder terkait”. tutur Zuhrizul.
Turut menyumbangkan ide pemikiran, ketua IHGMA Soedjoko, Elvis Kasmir Ketua ASATI, Yulviadi Ketua Sumbar Ekraf, Hanif dari ASPI, M.Tanjung penyelam profesional, dan Firdaus ‘mbol’, ketua KPID Sumbar, Ketua Komisi Informasi Sumbar, PPHI dan asosiasi HPI. (monsis)