PAINAN, RELASI PUBLIK – Forum IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) mengadakan pertemuan dalam rangka diseminasi hasil riset aksi yang bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi perempuan dalam mewujudkan infrastruktur inklusif di Kabupaten Pesisir Selatan, termasuk uji kelayakan fasilitas jalan dan saran pendukungnya. Pertemuan ini berlangsung di Aula Bapadelitbang Sago pada hari Senin (05/02).
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari riset aksi tentang uji kelayakan fasilitas pelayanan publik dan sarana pendukung di beberapa titik, seperti jalan menuju Pantai Carocok Painan, Taman Pantai Carocok Painan, Gedung Painan Convention Center (PCC), Mesjid Terapung Samudera Ilahi Pantai Carocok Painan, dan jalan menuju Anggar penyebrangan Pulau Cingkuak.
Pertemuan diseminasi hasil aksi ini dihadiri oleh Asisten II Ekonomi & Pembangunan yang mewakili Bupati Pesisir Selatan, Forum IWAPI, Sekretaris Bapedalitbang, Diskominfo, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Pengurus Masjid Samudra Ilahi, Wali Nagari Painan Selatan, dan beberapa perwakilan dari OPD lainnya.
Dalam sambutannya, Asisten II Ekonomi & Pembangunan menyampaikan rasa terima kasih kepada IWAPI dan seluruh peserta KIAT Aksi atas kepedulian mereka dalam melakukan riset aksi terkait fasilitas pelayanan publik agar dapat diakses oleh semua masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti perempuan dan penyandang disabilitas.
“Kami akan segera mengambil langkah dengan melakukan diskusi bersama OPD terkait untuk mendukung inklusivitas sosial infrastruktur di Kabupaten Pesisir Selatan,” kata Asisten II Ekonomi & Pembangunan.
Ketua IWAPI Pesisir Selatan, Cici Gamiaci, juga menyampaikan terima kasih kepada semua peserta riset aksi yang didampingi oleh beberapa OPD terkait. Dia menjelaskan bahwa hasil riset ini menunjukkan masih banyak fasilitas publik yang belum inklusif dan sulit diakses oleh kaum disabilitas, anak-anak, dan lansia. Dia berharap pemerintah dapat memperbaiki fasilitas publik yang belum inklusif agar pembangunan selanjutnya dapat dinikmati oleh semua kalangan, sehingga tercapai infrastruktur inklusif di Kabupaten Pesisir Selatan.**