Tanah Datar,relasipublik – Bencana banjir bandang yang melanda wilayah Sumatra, Khususnya Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat, masih menyisakan luka bagi korban.
Sebut saja, Nagari Malalo yang berada di Kecamatan Batipuh Selatan Tanah Datar merupakan sebuah nagari kecil yang berada di pinggiran danau singkarak dengan kerusakan alam dan lahan pertanian masyarakat cukup menyedihkan.
Meski tidak ada korban jiwa, namun duka dan kecemasan bagi warga masih terus menghantui masyarakat yang bermukim di lereng bukit yang menghubungkan jalur Tanah Datar dan Solok tersebut.
Menanggapi kondisi tersebut, PJKIP Tanah Datar mengajak independensi setiap jurnalis agar memberitakan fakta lapangan.
Hal itu dikatakan Rezki Aryendi, Ketua PJKIP Tanah Datar saat rapat terbatas bersama pengurus di Kota Batusangkar, Kamis (25/12)
“Musibah ini adalah duka kita bersama, maka kami terus mengajak rekan rekan jurnalis untuk mempertahankan independensi dengan memberitakan setiap fakta kecil yang terjadi dilapangan, jadi jangan sampai media ini hanya menjadi citra ditengah masyarakat, ” katanya
Rezki mengatakan jurnalis merupakan penghubung jeritan masyarakat dengan pemerintah serta pemangku kepentingan terkait.
“Semoga kita sebagai wartawan diberi kekuatan, karena jurnalis adalah penghubung jeritan masyarakat dengan pemerintah dan pengambil keputusan diatas, ” katanya.
Rezki juga mengapresiasi jurnalis PJKIP Tanah Datar yang sudah turun lansung ke lapangan dan memberitakan kondisi masyarakat.
“Kami berterima kasih dan bangga kepada rekan rekan PJKIP yang sudah menembus lumpur galodo untuk memberitakan fakta fakta dilapangan, , ” katanya (Tim PJKIP)












