Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaKota BukittinggiTERBARU

Gubernur Sumbar Berharap Adanya Kurikulum Tahfidzul Qur’an di Sekolah

119
×

Gubernur Sumbar Berharap Adanya Kurikulum Tahfidzul Qur’an di Sekolah

Sebarkan artikel ini

BUKITTINGGI, RELASIPUBLIK – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi mengapersiasi siswa Tahfidzul Qur’an SDIT An-Nahl kelas 1 dan kelas 2 yang telah berhasil menghafal al-qur’an mulai dari juz 1 dan juz 30 Angkatan X Tahun 2022.

Hal itu disampaikan gubernur saat wisuda tahfidz SDIT An-Nahl Limapuluh Kota, bertempat di Aula Istana Bung Hatta, Bukittinggi, pada Kamis (26/5/2022).

Dalam acara wisuda tersebut Gubernur menyampaikan sekolah swasta memiliki potensi besar untuk lebih unggul dari sekolah negeri karena sifatnya yang lebih fleksibel sehingga bisa menjadi pilihan utama bagi orangtua yang ingin anaknya memiliki pendidikan berkualitas.

“Orang tua yang memikirkan kualitas pendidikan anaknya mereka sama sekali tidak mengenal hambatan, demi anaknya mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka berapapun biayanya akan mereka sanggupi,” ungkapnya.

Gubernur juga mengatakan, masyarakat minang memiliki kecintaan akan pendidikan yang sangat tinggi, oleh sebab itu sekolah swasta harus bisa melakukan terobosan. Misalnya dengan memasukkan Tahfidzul Qur’an sebagai kurikulum mata pelajaran di sekolah.

“Hal tersebut bisa menjadi sebuah keunggulan sekolah swasta, sehingga orangtua yang bisa memilih kualitas pendidikan yang sesuai bagi anaknya,” ujarnya.

Mendukung hal tersebut, Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin, mengapresiasi SDIT An-Nahl yang memasukkan Tahfidzul Qur’an sebagai kurikulum khusus di sekolah, serta mengajarkan murid-muridnya untuk tidak hanya menghafal Qur’an, namun juga memahami apa makna dari ayat yang dihafal tersebut.

“Disamping murid bisa memahami makna al-qur’an, bisa mengamalkan dan mata pelajaran tersebut dapat dikolaborasikan dengan pelajaran budaya kearifan lokal di Sumatera Barat,” ujarnya.

Ia juga berharap, pelajaran budaya kearifan lokal ini bisa diterapkan di sekolah negeri,
hal ini dilakukan agar para siswa tidak melupakan adat dan budaya minangkabau dan menjadi daya tarik tersendiri bagi murid-murid untuk belajar tentang kearifan lokal baik di sumbar maupun di daerah tempat tinggalnya masing-masing. (Via/MMC)

Diskominfotik Sumbar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *