Berita UtamaKota PadangTERBARU

Gubernur Sumut Kagumi Penerapan Protokol Kesehatan di Arena MTQN XXVIII Sumatera Barat

140
×

Gubernur Sumut Kagumi Penerapan Protokol Kesehatan di Arena MTQN XXVIII Sumatera Barat

Sebarkan artikel ini

MEDAN, RELASIPUBLIK – Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kagum dengan penerapan protokol kesehatan di arena pembukaan MTQN XXVIII yang dilakukan Pemprov Sumbar.

Pernyataan Gubernur Sumatera Utara itu disampaikan oleh Kepala Biro Humas Setdaprov Sumut Hendra Dermawan Siregar, Senin (16/11/2020), sepulangnya menghadiri pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVIII di Stadion Utama Sikabu Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat.

Hendra Dermawan Siregar turut mendampingi orang nomor satu Sumut itu mengikuti pembukaan MTQN XXVIII di Padang.

Mengutip pernyataan Gubernur Edy memuji penerapan protokol kesehatan pada MTQN XXVIII, di mana Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, kata Hendra, tidak menyarankan warganya untuk menyaksikan acara pembukaan secara langsung tapi dianjurkan untuk menonton secara virtual.

Petugas dari Dinas Kesehatan Sumut memeriksa kesehatan salah seorang peserta lomba MTQN. (Ist)
Gubernur Edy juga sangat kagum karena MTQN yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 sukses digelar dengan aturan protokol kesehatan yang sangat ketat dan mendapat dukungan penuh dari warganya, tambah Hendra.

“Acara dibuat singkat dan padat. Untuk menghindari kerumunan warganya pun dianjurkan untuk menyaksikan pembukaan secara virtual,” jelasnya.

Acara pembukaan yang dibuka Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dimeriahkan dengan parade pawai kafilah dari masing-masing provinsi yang dibatasi hanya 10 orang peserta. Ditampilkan juga pertunjukkan kesenian “Syahadat Mengangkat Harkat” , di antara penampilan itu disajikan juga kisah turunnya salah satu surah dalam Al Qur’an dan sejarah masuknya Islam di Minangkabau di Maraplam.

Sesuai arahan Gubernur Edy agar seluruh peserta Kafilah Sumut tampil dalam keadaan prima saat mengikuti pertandingan demi pertandingan pada MTQN) XXVIII, maka Pemprov Sumut melalui Dinas Kesehatan menyiapkan petugas medis siap siaga 24 jam untuk memberi pelayanan kesehatan.

“Setiap hari Kafilah Sumut terus kita pantau kesehatanya. Sejak sampai di Kota Padang ada juga beberapa kafilah yang mengalami sakit ringan, seperti sakit tenggorokan, batuk, flu hingga diare. Kita pun mengambil langkah cepat dengan langsung melakukan pemeriksaan ke kamar para kafilah dan memberikan obat. Alhamdulillah, saat ini sudah kembali pada kondisi prima,” ujar Ade Fakhriani, salah satu dokter dari Dinkes Sumut dalam laporannya dari pemondokan Kafilah Sumut Hotel Ibis Jalan Taman Siswa Kota Padang.

Menurut Ade, untuk mengantisipasi para peserta terpapar virus Covid-19, tim tenaga kesehatan dari Dinkes Sumut juga rutin memberikan vitamin kepada Kafilah Sumut. Sehingga tubuhnya tetap bugar dan juga meningkatkan fungsi kekebalan tubuhnya.

“Kita juga berkordinasi dengan pihak panitia, agar peserta diberikan asupan makanan yang kaya gizi, seperti susu dan telur agar stamina mereka terjaga terus,” ungkap Ade dalam sambungan handphonenya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan petugas kesehatan dari Sumut sengaja ditugaskan ke Sumbar untuk melayani Kafilah Sumut yang merasa sakit selama mengikuti MTQ. Dengan harapan, Kafilah Sumut bisa tampil prima pada kegiatan MTQ.

“Hal ini juga sesuai dengan arahan dan perintah Bapak Gubernur Sumut,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua II LPTQ Sumut Palit Muda Harahap juga melakukan pembatasan bagi Kafilah Sumut yang hendak keluar pemondokan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi Kafilah Sumut agar tidak terpapar Covid-19.

“Saat ini banyak yang harus kita jaga. Untuk itu sudah saya sampaikan kepada semua peserta kafilah dari Sumut, tidak boleh ada yang keluar dari hotel, baik peserta maupun pelatih pendamping, kecuali akan mengikuti lomba atau pun hal-hal yang penting,” ujarnya.

Lebih lanjut, Palit mengatakan penerapan protokol kesehatan juga diberlakukan secara ketat kepada para peserta, mulai dari mewajibkan penggunaan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan saat habis menyentuh fasilitas umum.

“Masker itu wajib mereka gunakan, bahkan saat sedang salat pun wajib pakai masker. Tidur pun kita atur, satu kamar itu hanya dua orang tidak boleh lebih dan tidurnya pun tidak boleh larut malam, agar menjaga stamina mereka,” jelasnya. (hms-sbr/nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *