Dharmasraya,relasipublik – Pengerjaan infrastruktur kekinian tidak bisa main-main lagi.
Apalagi masyarakat makin kritis, seperti warga di seberang piruko timur.koto baru. dharmasraya dan Simalidu, proyek jalan di daerah itu diduga rentan bau korupsi nya.
Bahkan video Wagub Sumbar Vasko saat cek hasik proyek jalan di sebuah daerah di Sumbar, viral diberbagai akun media.
“Proyek Jalan Tanjung Simalidu ini mestinya dicek juga oleh Wagub Sumbar, biar tahu bagaimana progresnya, jauh dari harapan,”ujar Naryo warga di Simalidu usai lihat video Wagub Sumbar di laman tiktok nya. Jumat 21/11-2025 kepada wartawan media ini.
Padahal jalan raya Tanjung Simalidu itu adalah jalan lama yang sangat penting bagi akses warga ke pusat kabupaten bahkan akses antar provinsi.
“Jalan dikerjakan Agustus 2025, lokasi di jalan Polsek
Koto Baru Dharmasraya. Persisnya di
Seberang Piruko Timur, Dusun
Standart, Kenagarian Koto Baru Kecamatan Kotobaru Dharmasraya, proyek sepanjang 800 meter dengan aspal Hot Mix, sudah selesai, tinggal menimbun bahu jalan dengan kerikil,”ujar pekerja kepada warga sekitar ruas jalan pagi ini.
Jalan lama ini status nya dulu adalah jalan provinsi, warga tidak tahu sejak jalan baru ada,apakah jalan ini masih berstatus jalan provinsi.
Warga semakin kecewa atas hasil pekerjaan, karena jembatan kecil akses warga ke rumahnya, diduga pekerjaannya asalan.
“Belun lagi lantai drainase kanan jalan itu, duhh hujan deras aja pasti digerus air nih, karena standarnya diragukan sekali,”ujar David.
Bahkan warga protes ke Wali Jorong di sana atas hasil pekerjaan proyek jalan lama di ruas Salimadu itu pun tidak direspon.
Banyak warga berharap, Wagub Sumbar atau Bupati Dharmasraya turun cek langsung pengerjaan jalan dengan uang rakyat itu.
“Semoga proyek jalan ini belum serah terima oleh kontraktornya, jadi masih ada waktu untuk diperbaiki lagi, dan pemilik proyek yaitu pemerintah jangan mau menerima karena hasil pengerjaannya jauh dari sempurna,”ujar warga lain menimpali.
Bahkan jembatan yang dibuat di proyek ini sudah runtuh, warga minta dibuatin lagi tapi si pekerja proyek gak mau.
“Kami dan banyak warga kecewa karana buruknyo jembatan dan drainase. Bahkan ada kutipan ke warga untuk menambah biaya, membeli material untuk mambuat jembatan(plat duiker) supaya kuat. Eee ada jalan kok warga/rakyat disengsarakan lagi dengan proyek itu, walau mereka sudah bayar pajak,”ujar Naryo.(***)












