Kabupaten Tanah Datar

Implementasi P5HAM di Sungai Tarab: Menggerakkan Masyarakat Menuju Kesadaran HAM

26
×

Implementasi P5HAM di Sungai Tarab: Menggerakkan Masyarakat Menuju Kesadaran HAM

Sebarkan artikel ini

sumbar.relasipublik.com // Tanah Datar

Suasana Aula Kantor Camat Sungai Tarab pada Kamis( 4/9) terasa berbeda. Ratusan masyarakat bersama tokoh daerah, pejabat pemerintah, hingga perwakilan DPR RI berkumpul dalam semangat yang sama: meneguhkan komitmen bersama untuk “Mewujudkan Masyarakat Sadar Hak Asasi Manusia” melalui kegiatan Implementasi P5HAM (Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan Pemenuhan HAM).

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Sungai Tarab untuk lebih memahami bahwa Hak Asasi Manusia bukan sekadar konsep, melainkan kebutuhan dasar yang menyangkut martabat setiap individu.

Dalam sambutannya, Camat Sungai Tarab, AH. Miza Aziz, menegaskan kebanggaan atas terpilihnya Sungai Tarab sebagai lokasi penyelenggaraan.

“Ini bukan hanya sebuah kegiatan, melainkan ruang belajar bersama. Kami berterima kasih kepada Anggota DPR RI Komisi XIII, Ir. Shadiq Pasadigoe, SH, MM, yang memberi kesempatan agar masyarakat Sungai Tarab bisa semakin paham arti penting HAM dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya penuh harap.

Dari sisi regulasi, Kanwil HAM Sumatera Barat melalui perwakilannya, Ecky Fajrian Eddy, SE, MH, menekankan bahwa implementasi HAM harus dihidupi, bukan hanya dituliskan.

“Kita ingin agar kesadaran HAM menembus batas forum resmi, lalu hadir dalam tindakan nyata: dalam kebijakan pemerintah, perilaku masyarakat, hingga keputusan sehari-hari yang pro-keadilan,” jelasnya bersemangat.

Tak kalah menarik, Dr (C) Nasrul. A. S. Sos.I, MM, mewakili Anggota DPR RI Komisi XIII Ir. Shadiq Pasadigoe, SH, MM membedah konsep HAM dengan lugas dan membumi. Ia menekankan bahwa setiap orang lahir dengan hak yang tak bisa dicabut siapa pun.

“HAM bukan hadiah, tapi anugerah. Ia adalah hak yang melekat sejak lahir. Dengan memahami hal ini, kita bisa membangun masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan beradab,” tegasnya, disambut anggukan peserta.

Lebih dari sekadar ceramah, kegiatan ini menjadi ruang dialog aktif antara masyarakat, pemerintah, dan wakil rakyat. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa kesadaran akan HAM mulai tumbuh sebagai energi kolektif yang menggerakkan perubahan.

Sungai Tarab hari itu tidak hanya menjadi tuan rumah sebuah acara, melainkan motor penggerak kesadaran baru: bahwa hak asasi manusia adalah pondasi utama bagi kehidupan yang bermartabat, adil, dan sejahtera(d13)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *