NasionalPendidikanTERBARU

Jabar Lokasi Tepat Untuk Study Keterbukaan Informasi, Dalam hal Pelayanan

118
×

Jabar Lokasi Tepat Untuk Study Keterbukaan Informasi, Dalam hal Pelayanan

Sebarkan artikel ini

BANDUNG,RELASUPUBLIK– Untuk meningkatkan partisipasi keterbukaan pada badan publik, sehingga tidak merugikan masyarakat, KI Provinsi Sumbar bersama mitra melakukan Study Tiru ke KI Jawa Barat.

Ditujunya Jabar sebagi daerah study tiru karena sampai saat ini provinsi tersebut masih yang terbaik di Indonesia, karena memiliki fasilitas cukup dalam melaksanakan fungsi keterbukaan informasi-nya.

Sekaitan dengan hak tersebut, Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Nofal Wiska mengakui, KI Jawa Barat sebagai “panutan” dalam penataan kelembagaan dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diamanahkan Undang-Undang nomor 14 tahun 2008.

Hal itu diakui Nofal Wiska saat bertemu Ketua KI Provinsi Jabar Ijang Faisal dalam kunjungan studi tiru Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (FJKIP) Sumbar ke Bandung, Selasa (30/11/2021).

“KI Jawa Barat jadi panutan dalam penataan lembaga dan pelaksanaan tupoksi, jadi referensi bagi Sumbar khususnya dalan pengelolaan keterbukaan informasi publik sesuai amanah UU 14 tahun 2008,” kata Nofal.

Dia menyebutkan, Jawa Barat dalam hal penerapan keterbukaan informasi publik (KIP) sangat baik. Pengelolaan KIP berjalan sesuai dengan aturan perundang-undangan. Hal itu diperkuat juga oleh Komitmen gubernur Jawa Barat bersama jajarannya dalam mendukung KIP sehingga pengelolaan pelayanan informasi benar-benar berjalan.

Nofal menyampaikan, studi tiru KI Sumbar dan Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik beserta wartawan yang tergabung dalam FJKIP, adalah dalam rangka “mengulik” informasi terkait kesuksesan Jabar dalam mengimplementasikan KIP.

“Dari sini, kami ingin belajar lebih dalam terkait strategi kesuksesan tersebut,” ujarnya.

Lain Nofal Wiska, lain pula yang dikagumi Ketua KI Provinsi Jabar Ijang Faisal. Ijang justru merasa terinspirasi dengan keberhasilan KI Sumbar “mengumpulkan” jurnalis dalam wadah FJKIP.

“Saya sangat salut, KI Sumbar mampu merangkul wartawan ke dalam wadah FJKIP sebagai lembaga mitra dalam membangun paradigma baru keterbukaan informasi,” kata Ijang.

Hal itu, lanjutnya, menjadi inspirasi dan motivasi bagi KI Jawa Barat untuk membentuk forum serupa. Wartawan, kata Ijang, menjadi mitra strategis bagi KI dalam pelaksanaan keterbukaan informasi.

Terkait pelaksanaan KIP di Jawa Barat, Ijang mengakui hal itu sudah menjadi amanah undang-undang dalam rangka mewujudkan transparansi pemerintah kepada masyarakat. Terlaksananya KIP di Jawa Barat, bisa berjalan dengan semakin baik karena mendapatkan dukungan kuat dari pemerintah daerah.

“Pengelolaan KIP di Jawa Barat juga sudah didukung oleh berbagai infrastruktur di seluruh badan publik, juga ditunjang oleh efektivitas pemanfaatan platform digital sebagai ruang penyajian informasi yang dibutuhkan masyarakat,” katanya.

Studi tiru KI Sumbar, Diskominfotik bersama FJKIP ke Jawa Barat diikuti oleh 40 orang wartawan, serta Kominfo Padang Panjang dan Bukit Tinggi, dengan total peserta juga mewakili Kominfo Sumbar, dengan jumlah peserta 52 orang. Kegiatan itu dilaksanakan tiga hari, Senin sampai Rabu (29 November sampai 1 Desember 2021. (nov)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *