Berita UtamaKota SawahluntoTERBARU

Jamaah Tarawih di Kota Sawahlunto Dihimbau Bawa Sajadah Dari Rumah

260
×

Jamaah Tarawih di Kota Sawahlunto Dihimbau Bawa Sajadah Dari Rumah

Sebarkan artikel ini

SAWAHLUNTO, RELASIPUBLIK – Guna mencegah resiko penularan Covid – 19 pada masjid, mushalla, surau yang menyelenggarakan shalat tarawih, Pemerintah Kota Sawahlunto menghimbau masyarakat yang akan melaksanakan shalat tarawih di masjid, mushalla, surau untuk dapat membawa sajadah masing – masing dari rumah. Hal ini dikarenakan tikar/karpet di masjid, mushalla, surau berpotensi menjadi media tertinggalnya virus Covid.

Hal tersebut di ungkapkan.Wakil Walikota Sawahlunto Zohirin Sayuti Usai menggelar rapat terbatas penanganan Covid -19 pada Rabu 14/4 di Balaikota Sawahlunto.

“Selain menerapkan standar protokol kesehatan, kita juga menghimbau masyarakat  untuk dapat membawa sajadah masing – masing dari rumah. Ini ikhtiar kita dalam rangka mencegah resiko penularan Covid melalui karpet/tikar di masjid,” kata  Zohirin Sayuti

Ditambahkan  Zohirin Sayuti,  himbauan ini juga sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Sumbar Nomor 451/81/BMK/IV – 2021 tentang pelaksanaan shalat berjamaah, shalat tarawih dan shalat idul fitri di masa pandemi Covid – 19 di Sumbar.

“Edaran dari pak Gubernur juga membunyikan hal yang sama. Agar jamaah membawa sajadah sendiri dari rumah masing – masing,” sebut  Zohirin.

Dalam rapat terbatas tadi itu, selain membahas tentang pencegahan resiko penularan Covid di masjid, mushalla, surau, juga dibahas tentang pencegahan penularan pada momen pesantren ramadhan bagi para pelajar beberapa minggu lagi.

“Kita kembali meminta peran aktif dari jajaran pemerintahan terdepan yakni Desa dan Kelurahan untuk mencegah resiko penularan Covid ini. Setiap kegiatan yang beresiko pada penularan, maka harus dipantau dan dipastikan menerapkan protokol kesehatan,” pesan  Zohirin Sayuti.

Dikatakan  Zohirin Sayuti,  beberapa waktu belakangan ini terjadi peningkatan kasus positif Covid di Sawahlunto. Itu berarti Sawahlunto termasuk beresiko tinggi. Sehingga untuk mencegah itu semua pihak harus bersatu padu mematuhi protokol kesehatan. Pungkasnya. (Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *