BeritaKota SolokTERBARU

Kadinkes Solok Berbagi Strategi Penurunan Stunting di Webinar BESTI

91
×

Kadinkes Solok Berbagi Strategi Penurunan Stunting di Webinar BESTI

Sebarkan artikel ini

Kota Solok,relasipublik – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Solok, Dr. Ns. Elvi Rosanti, S.Kep, M.Kes, menjadi narasumber dalam webinar yang diadakan oleh Bebas Stunting Indonesia (BESTI) pada hari Kamis (4/4/24).

BESTI adalah lembaga yang fokus membantu menurunkan stunting dengan memberikan masukan penguatan strategi dan kebijakan berbasis bukti untuk akselerasi percepatan stunting di Indonesia.

Pada kesempatan ini, Kadinkes Solok memaparkan strategi Kota Solok dalam menangani kasus stunting dan menyampaikan update perkembangan stunting di Kota Solok.

“Pemerintah Kota Solok telah melakukan upaya terpadu dengan kerja keras, inovatif, dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target penurunan stunting,” papar Kadinkes.

Upaya tersebut meliputi Kartu Pelangi (Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara berkala), Rujak Stunting (Rujukan terintegrasi untuk anak stunting), Permata Kuning (Pemberian makanan tambahan anak untuk kurangi stunting), Kids and Mom Care (Pemberian edukasi dan intervensi gizi untuk ibu hamil dan anak balita), Kemping Beken (Kader pendamping bayi kecil kembali normal), Wali Bumil Cantik (Kawal dan lindungi ibu hamil guna cegah stunting secara spesifik), Anting Permata Bumil (Atasi stunting dengan pemberian makanan tambahan pada ibu hamil KEK), Putri Tamia (Remaja putri tanpa anemia), Baralek Cetar (Bangunan keluarga intelek, cerdas, dan pintar), PSC 119 Smasch Care’s (Layanan ambulans gawat darurat).

Strategi-strategi tersebut telah menunjukkan hasil yang signifikan. Prevalensi stunting di Kota Solok turun dari 38,4% pada tahun 2018 menjadi 22,1% pada tahun 2023.

“Kota Solok berkomitmen untuk terus menurunkan stunting hingga mencapai target nasional 14% pada tahun 2024,” kata Kadinkes.

Webinar ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan organisasi non-pemerintah.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan berbagi pengalaman dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia. (A2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *