TERBARU

KAI Divre II Sumbar Perkuat Pelayanan melalui Peran Stasiun Tabing sebagai Titik Mobilitas Masyarakat

16
×

KAI Divre II Sumbar Perkuat Pelayanan melalui Peran Stasiun Tabing sebagai Titik Mobilitas Masyarakat

Sebarkan artikel ini

KSumbar,relasipublik – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumatera Barat terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, termasuk melalui optimalisasi fasilitas operasional. Salah satu titik yang mendapat perhatian adalah Stasiun Tabing, sebuah stasiun bersejarah yang telah menjadi bagian penting perjalanan masyarakat sejak awal abad ke-20.

Stasiun Tabing, yang berada di Jalan Adinegoro, Bungo Pasang, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat menyimpan banyak kisah mobilitas warga, mulai dari pelajar, pedagang, hingga para pekerja yang mengandalkan transportasi kereta api.

Stasiun ini merupakan salah satu titik naik turun penumpang pada layanan unggulan perjalanan kereta api Divre II Sumbar yakni KA Pariaman Ekspres dan KA Minangkabau Ekspres. Pada KA Pariaman Ekspres beroperasi sebanyak 10 perjalanan menghubungkan stasiun Paulima, Kampung Jua, Padang, Alai, Air Tawar, Tabing, Lubuk Buaya, Duku, Pasar Usang, Lubuk Alung, Pauhkambar, Kuraitaji, Cimparuh, Pariaman Naras. Kemudian, KA Minangkabau Ekspres beroperasi sebanyak 12 perjalanan menghubungkan stasiun BIM, Duku, Tabing, Air Tawar, Alai, Padang, Tarandam dan Pulau Aei.

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar, Reza Shahab, menjelaskan bahwa KAI terus melakukan peningkatan pelayanan di seluruh wilayah kerja, termasuk di Stasiun Tabing. “Bagi masyarakat Tabing, stasiun ini bukan sekadar bangunan perhentian kereta, tetapi bagian dari kehidupan mereka. Karena itu, KAI berkomitmen memastikan setiap fasilitas yang beroperasi dapat memberikan kenyamanan, keamanan, dan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Reza.

Bangunannya yang sederhana namun sarat nilai historis ini pernah menjadi pusat pergerakan ekonomi dan sosial masyarakat setempat. Stasiun ini dinilai memiliki potensi besar sebagai simpul layanan dan ruang interaksi warga.

Berbagai langkah perbaikan layanan terus dilakukan, mulai dari pembenahan fasilitas dasar, peningkatan kebersihan, penataan ruang tunggu, hingga penyediaan akses yang lebih ramah bagi seluruh kelompok pengguna. KAI juga membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah daerah dan komunitas setempat untuk mengoptimalkan pemanfaatan stasiun sebagai pusat kegiatan masyarakat, termasuk bidang budaya dan edukasi.

Reza menambahkan bahwa penguatan layanan di jalur ini sejalan dengan fokus KAI untuk menghadirkan perjalanan yang semakin nyaman dan terintegrasi.

Meski sederhana, Stasiun Tabing tetap menjadi bagian penting dari identitas sejarah perkeretaapian Sumatera Barat. KAI memastikan elemen-elemen arsitektur bersejarah yang masih tersisa akan tetap dipertahankan sebagai penanda perjalanan panjang layanan kereta api di kawasan pesisir. “Pelayanan yang baik tidak harus menghilangkan nilai sejarah. Kami ingin masyarakat merasakan kenyamanan perjalanan sekaligus dapat mengenali jejak budaya yang ada di setiap stasiun,” tambah Reza.

PT KAI Divre II Sumbar optimis bahwa penguatan layanan dan optimalisasi fungsi Stasiun Tabing akan membawa dampak positif bagi mobilitas warga serta pengembangan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar. KAI berkomitmen terus menghadirkan layanan yang selamat, bersih, nyaman, dan semakin mendekatkan kereta api kepada kebutuhan masyarakat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *