PESSEL, RELASI PUBLIK – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Darma Wanita Perempuan (DPW), KUA Kecamatan dan Madrasyah membagikan 1000 paket berbuka puasa (takjil) kepada korban banjir dan longsor yang terjadi pada Kamis 7-8 Maret 2024 lalu, di daerah setempat.
Koordinator lapangan program bagi takjil, Yossef Yuda mengatakan, aksi peduli bencana ini merupakan bentuk dari kepedulian keluarga besar Kementerian Agama Kabupaten Pesisir terhadap korban bencana banjir yang menimpa Pesisir Selatan beberapa waktu yang lalu.
“Nah, berangkat dari kondisi itulah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan mengajak seluruh ASN dan jajarannya untuk menghimpun donasi guna membantu korban banjir,” ujar Yossef.
“Dan ini kita sebarkan di 17 titik lokasi korban banjir di Pesisir Selatan,” bebernya. Yossef mengatakan Pembagian takjil diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang saat ini sangat membutuhkan uluran tangan dan bantuan.
Disamping itu, selain takjil, kata Yossef, keluarga besar Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan juga memberikan pakaian layak pakai dan sembako kepada para korban yang terdampak bencana.
“Dan alhamdulillah, masyarakat menyambut positif kegiatan sosial yang di gelar oleh Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan beserta jajarannya.
Yossef berharap, semoga program 1000 Takjil dapat sedikit membantu meringankan beban korban bencana banjir dan tanah longsor dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
“Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman ASN, DWP dan keluarga besar Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan yang sudah menyisihkan rezekinya untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang terdampak bencana,” ungkapnya.
Salah seorang penerima bantuan korban banjir, Mirna (50) mengucapkan terima kasih kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan beserta jajarannya atas kepeduliannya di tengah kami membutuhkan bantuan.
“Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada keluarga besar Kemenag Pessel. Kami di sini tidak melihat jumlah dan besaran yang tapi lebih kepedulianya di saat kami sangat membutuhkan,” ungkap Mirna. (Mil)
