TANAH DATAR, RELASI PUBLIK – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto menyebut pihaknya bakal melaksanakan modifikasi cuaca agar tidak terjadi curah hujan di hulu, atau tepatnya diselingkaran gunung Marapi.
“Kita akan modifikasi cuaca agar tidak hujan di hulu atau di sekitar Gunung Marapi, agar tidak terjadi banjir dan longsor susulan, dan juga agar penanganan wilayah pasca bencana maksimal,” kata Suharyanto, Rabu (15/5/2024) saat di posko pengungsi Nagari Limo Kaum Kecamatan Lima Kaum.
Disebutkan dia, BNPB memiliki 3 tugas utama dalam penanggulangan bencana, yakni penanggulangan sebelum terjadi, saat terjadi dan setelah terjadi.
“Sesuai dengan tugasnya, BNPB menegaskan akan selalu hadir di tengah masyarakat yang terkena musibah ini dan memastikan keadaan kembali normal dan baik seperti biasa, dengan terus melakukan upaya-upaya perbaikan maupun pencarian korban yang hilang,” sampainya.
Dan khusus korban yang hilang, Suharyanto mengatakan tim gabungan akan terus mencari dalam waktu 6 x 24 jam.
“Tim akan terus berusaha mencari korban sampai ketemu, apabila dalam waktu 6 x 24 jam masih belum di temukan, ketika ahli waris ingin terus mencari, tim kita akan cari, jadi Bapak dan Ibuk tidak usah kwatir, Pemerintah pusat, provinsi ataupun kabupaten terus bersama,” sampainya.
Kemudian bagi masyarakat pengungsian, Jendral Bintang tiga ini menyampaikan BNPB juga memiliki program untuk biaya ngontrak rumah sebesar Rp500 ribu/kk selama setahun.
“Kita juga menyediakan dana ngontrak rumah bagi pengungsi yang rumahnya rusak berat ataupun hanyut. Silahkan Wali Nagari mendata dan sampaikan kepada kami,” sampainya.
Untuk akses jembatan yang putus, Suharyanto mengatakan pihaknya telah menyediakan 5 jembatan bailey untuk dibangun di titik – titik krusial, sehingga akses jalan dan ekonomi masyarakat kembali pulih dan normal kembali.
“Kita menyiapkan 5 unit jembatan Bailey yang akan kita bangun mulai hari ini di titik-titik yang sangat dibutuhkan masyarakat, bahkan jalan di Silaing yang putus juga sedang dikerjakan Kementerian PU PR, sehingga dalam waktu dekat bisa dilewati, karena ruas itu jalur utama Padang ke beberapa daerah lain,” tukasnya.
Gubernur Mahyeldi menyampaikan, agar Wali Nagari membangun atau menempatkan pengungsian di lokasi aman dan pemerintah akan selalu memenuhi kebutuhan pengungsi.
“Bapak dan ibuk dipengungsian silahkan melaporkan apa saja kebutuhan, lapor ke Wali Nagari untuk disampaikan kepada pak Bupati dan disampaikan kepada kami, jadi jangan risau, kita akan penuhi semua kebutuhan semua,” ujarnya.
Mahyeldi juga menyampaikan, Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Pusat dan Kabupaten juga mengatakan siap membangun rumah bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat.
“Kalau Bapak dan ibuk rumahnya rusak berat yang memiliki tanah, kita siap membangun kembali rumahnya, dan kalau tidak ada ke depan Insya Allah bekerjasama dengan pihak Kabupaten bahkan dukungan Kanwil Pertanahan Sumbar kita bangun rumah untuk ibuk bapak nantinya,” sampai Gubernur.
Sementara itu Bupati Tanah Datar Eka Putra menyampaikan terima kasih atas perhatian semua pihak, mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota, BUMN/BUMD, perantau dan lain-lain yang membantu penanganan musibah banjir bandang dan tanah longsor di Tanah Datar.
“Dengan bantuan dan kedatangan Pemerintah Pusat, Provinsi dan pihak lainnya, membuat Saya bersyukur dan merasa tidak sendiri menghadapi musibah ini, terima kasih Saya kepada semua pihak,” ujarnya.
Eka berpesan kepada masyarakat untuk tetap bersabar dan terus menjaga kesehatan selama di pengungsian, karena pemerintah akan terus bekerja untuk turut meringankan beban semuanya.
“Tetap jaga kesehatan, jangan percaya isu-isu yang tidak jelas, dan seperti apa yang disampaikan Pemerintah Pusat dan Provinsi, bahwa kami semua hadir mendampingi bapak, ibuk dan saudara semua sampai musibah ini berlalu,” pungkasnya.
Dalam kegiatan yang turut dihadiri Pangkogabwilhan I Letjen TNI Agus Hariadi, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, anggota DPR RI Jhon Kenedi Aziz, Forkopimda Tanah Datar dan undangan lainnya juga dilaksanakan penyerahan bantuan secara simbolis kepada perwakilan pengungsi. (d13)