Padang,relasipublik — Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, melakukan peninjauan lapangan ke Intake Palukahan yang mengalami kerusakan berat akibat galodo (banjir bandang), Kamis (18/12/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan memastikan proses perbaikan infrastruktur air bersih berjalan sesuai rencana agar distribusi air kepada masyarakat segera kembali normal pascabencana.

Di lokasi, Muharlion menilai kerusakan Intake Palukahan cukup masif. Infrastruktur utama penyedia air bersih bagi warga Koto Tangah itu sempat tertimbun sedimen pasir dan bebatuan besar akibat derasnya arus banjir. Meski medan kerja tergolong sulit, ia mengapresiasi progres pembersihan yang dinilai signifikan dibandingkan kondisi awal bencana.
Muharlion juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran Perumda Air Minum (PDAM) Kota Padang yang dinilainya bekerja maksimal di lapangan. “PDAM sudah bekerja optimal. Progres nyata di lapangan menunjukkan dedikasi petugas dalam memulihkan layanan,” ujarnya.

DPRD Kota Padang, lanjut Muharlion, memahami keluhan masyarakat atas terhentinya aliran air sejak akhir November lalu. Oleh karena itu, pemulihan layanan air bersih ditetapkan sebagai prioritas utama. Ia menegaskan, dukungan semua pihak diperlukan agar kebutuhan dasar warga dapat segera terpenuhi.
Menimbang urgensi air bersih bagi kehidupan sehari-hari, Muharlion menargetkan perbaikan Intake Palukahan dapat diselesaikan menjelang pergantian tahun. Target tersebut diharapkan memungkinkan masyarakat mengawali tahun 2026 dengan layanan air bersih yang stabil dan merata.

Senada dengan itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Padang, Rachmad Wijaya, yang turut hadir dalam peninjauan, menekankan pentingnya percepatan pekerjaan mengingat kawasan Koto Tangah dan sekitarnya sangat bergantung pada Intake Palukahan. Ia berharap ritme kerja yang cepat dapat dipertahankan agar target akhir tahun tercapai.
Politisi Partai Gerindra tersebut juga menegaskan komitmen DPRD untuk menjalankan fungsi pengawasan secara ketat. “DPRD akan terus mendukung PDAM, baik dari sisi kebijakan maupun penganggaran, agar penanganan gangguan distribusi air akibat bencana dapat lebih cepat di masa mendatang,” katanya.

Anggota DPRD Kota Padang lainnya, Helmi Moesim, menilai target penyelesaian akhir tahun realistis selama kondisi cuaca di hulu sungai mendukung. “Jika cuaca bersahabat dan pekerjaan dilakukan secara intensif, kami optimistis perbaikan tuntas tepat waktu,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal, menyampaikan terima kasih atas kehadiran pimpinan dan anggota DPRD di lokasi. Menurutnya, dukungan tersebut menjadi suntikan moral bagi para petugas yang bekerja di lapangan.
Hendra menyatakan optimistis distribusi air bersih ke wilayah Koto Tangah dapat kembali normal sebelum akhir tahun 2025. Perumda Air Minum Kota Padang, katanya, terus mengerahkan seluruh sumber daya untuk mempercepat pemulihan. Sinergi antara legislatif dan eksekutif diharapkan menjadi kunci percepatan penanganan infrastruktur publik di Kota Padang. Adv












