PADANG,RELASIPUBLIK- Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengingatkan Jamaah Masjid Al Muttaqien, Kelurahan Pegambiran, Kec. Lubuk Bugalung, Kota Padang, untuk selalu menjaga Protokol Kesehatan (Prokes). Karena, meski Covid-19 sudah mereda, tapi ancamannya selalu ada.
“Alhamdullilah, Covid-19 telah mereda sehingga Pemprov Sumbar kembali membentuk Tim Safari Ramadhan. Ingat, di bulan suci ramadhan tahun sebelumnya, masjid terlihat lengang karena pandemi Covid-19. Pergerakan ekonomi masyarakat jadi terhalang karena banyaknya aturan yang ditetapkan pemerintah. Kini, ketika Covid telah mereda, ekonomi mulai bergerak, masjid mulai ramai, maka kita harus tetap waspada. Jangan abai dan tetaplah jaga prokes, minimal tetap memakai masker kemana pergi,” ungkap Supardi dalam sambutannya saat memimpin Tim Safari Ramadhan Pemprov Sumbar ke masjid tersebut, Rabu (6/4/2022) malam.
Supardi mengawali sambutannya dengan memperkenalkan rombongan Kelompok 3 Tim Safari Ramdhan Pemprov Sumbar, yang terdiri dari H. Raflis (Sekwan DPRD Sumbar), Husin Daruhan (Kabag Persidangan dan Perundang-undangan DPRD Sumbar), Zainudddin (Inspektorat Sumbar), Heri Nofriyadi (Dinas Perhubungan), Yuzalmon (Komisioner KPU Sumbar), Dahrul Idris (Kasubag Protokol dan Kehumasan DPRD Sumbar), serta sejumlah wartawan media cetak dan online.
“Hari ini merupakan shalat tarawih malam kelima bagi yang memulai puasa Sabtu dan malam keempat bagi yang mulai puasa Minggu. Semoga, shalat tarawih malam-malam berikutnya, masjid tatap ramai dan covid makin mereda sehingga kita dapat beribadah dengan khusyuk,” ungkap Supardi.
Dikatakan Supardi, Al Muttaqien berarti sudah sempurna. Maka sempurnakanlah ibadah di bulan suci Ramadhan 1443 H ini dengan selalu melaksanakan shalat tarawih berjamaah.
“Kita di DPRD Sumbar selalu taat prokes. Bahkan tadi siang, segenap pimpinan, anggota dan staf sekretariat DPRD Sumbar telah melaksanakan vaksin booster. Semoga kita semua terjaga dari virus yang tersebut dan dapat menjalankan amanah tugas dengan baik,” ungkap Supardi.
Pada kesempatan itu, Supardi menyinggung adanyan lembaga survey yang menyatakan bahwa ada 3 daerah di Sumbar, salah satunya Kota Padang, sebagai daerah yang intoleran terhadap kerukunan umat beragama.
“Ini sangat mengejutkan kita. Padahal, Sumbar atau ranah minang sebagai penganut adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, tidak pernah kita dengar ada gangguan terhadap penganut agama lain dalam beribadah. Tidak ada penggusuran rumah ibadah,” tegas Supardi.
Karena itu, lanjut Supardi, dalam waktu dekat DPRD Sumbar berencana memanggil lembaga survey tersebut untuk memaparkan, apa kriterianya sehingga 3 daerah di Sumbar itu disebut sebagai daerah intoleran terhadap kerukunan beragama.
“Kita harus tahu seperti apa dan dimana surveynya. Karena banyak perantau minang yang menelpon terkait hasil survey yang cukup meresahkan kita semua. Islam itu Rahmatan Lil Alamin. Kita sangat menerima perbedaan-perbedaan dalam melaksanakan ibadah menurut kepercayaan masing-masing,” pungkas Supardi.
Di akhir acara, Supardi menyerahkan bantuan untuk pembangunan Masjid Al Muttaqien sebesar Rp. 50 juta yang diterima oleh pengurus masjid. (***)