PADANG,RELASIPUBLIK–Ketua Iluni UNP Nadirman menilai, Rektor perguruan tinggi itu, bakal calon terbaik untuk jadi gubernur Sumbar 5 tahun ke depan.
“Sumbar tidak hanya memerlukan pendekatan kepada pemilih, lebih dari itu apa yang bisa dikerjakan. Ganefri merupakan rektor terbaik di Indonesia 2023,” kata dia pada Singgalang, Sabtu (13/4).
Kami, kata dia, sudah berdiskusi dengan sejumlah alumni UNP keren-keren. Hasilnya, UNP mesti maju ke depan sekarang.
“Ada alumni yang memberi ide detail dan lengkap, provinsi ini mesti dikelola secara modern meniru pengelolaan sebuah perusahaan terbuka yang profesional, tidak bisa akan ke akan, dijual orang kita nanti,” kata dia.
Para alumni telah menyerahkan ke Ganefri konsep pembangunan intelektual Minangkabau ke depan. “Kita mesti bermain pada fikih beradaban, tidak bisa lagi sekadar menumpang pada ide-ide besar yang kita tidak paham,” katanya pula.
Sementara itu, persoalan mendasar rakyat seperti kebutuhan akan layanan kesehatan, pendidikan, akses logistik yang murah, biaya produksi pertanian yang murah, tidak akan bisa diatasi dengan pidato. “Serius kami sudah siapkan rencana-rencananya semua, nanti akan kita sampaikan bila waktunya tiba,” kata dia lagi.
Inilah urusan krusial pemimpin masa ke masa, yang tidak tertangani maksimal. “Hari ini ada pupuk subsidi tapi namanya saja yang subsidi karena mahal dan sudah didapat,” kata dia. Selain itu, pupuk yang ada kualitasnya minimalis, sehingga tidak bisa lagi mendingkrak produksi.
“Ini bukan persoalan kecil, mesti diatasi, tidak diwacakan dan Ganefri, bisa,” katanya.
Demikian juga manajemen risiko untuk mitigasi bencana dan rusaknya infrastruktur jalan, tidak bisa serta merta sesaat, mesti dirancang bersama dengan pemikir, pelaku dan ahli- ahli di bidangnya. Hal- hal yang bersifat narasi, teori harus diseret ke bawah sehingga bisa dioperasionalkan.
“Saya kira kita menemukan calon gubernur dan tim yang hebat untuk Sumbar ke depan, “ kata pengusaha robotik dari Batam ini.
Erupsi Marapi sekarang, mesti dibawa duduk dan diangkat ke tingkat nasional. “Rakyat jangan dibiarkan menderita, hanya karena pemimpin sibuk,” katanya pula. (01)