DaerahKota PadangTERBARU

Ketua LMPI Padang Julius Oscar: Jalan Umum kok Disekat, Saya Harap Satpol PP Bisa Ambil Tindakan

408
×

Ketua LMPI Padang Julius Oscar: Jalan Umum kok Disekat, Saya Harap Satpol PP Bisa Ambil Tindakan

Sebarkan artikel ini

PADANG,RELASIPUBLIK– Ketua Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Kota Padang Julius Oscar meminta Satpol PP Padang tidak timbang pilih didalam menenggakan Perda. Seperti halnya penyekatan lorong yang terjadi dijalan Niaga Kelurahan Kampung Pondok Padang Barat agar segera ditertibkan.

“Jalan umum kok Disekat, Sabagai penegak Perda, Satpol PP saya harap seharusnya bertindak tegas mengenai penyekatan itu, jangan beraninya dengan pedang kecil kaki lima saja,” kata Julius Oscar kepada tim media pada Senen (5/7).

Seperti diberitakan sebelumnya status bangunan itu sudah dijelaskan oleh PUPR Padang melalui Kasi Bangunan Yulita bahwa bangunan itu termasuk Cagar Budaya, lorong itu difungsikan untuk pejalan kaki sebagai pengganti trotoar, tidak boleh disekat.

Julius Oscar berharap agar Satpol PP bertindak tegas dan segera membongkar penyekatan itu, karena sudah jelas melanggar dan meresahkan masyakarat.

“Jangan sampai masyarakat menduga hal negatif karena dianggap pembiaran, sebab akan berdampak terhadap tingkat kepercayaan masyarakat kepada kinerja Satpol PP,” ujar Julius Oscar.

Disamping itu Julius Oscar juga menyampaikan bahwa LMPI Kota Padang siap mendukung dan membantu Satpol PP Padang didalam menegakan Perda.

Tim awak media sebelumnya telah mengkonfirmasikan tentang hal itu kepada Kasat Pol PP Padang Alfiadi melalui sambungan celulernya, pada Jumat (4/6). Alfiadi mengatakan, “apakah sudah dilakukan prosedurnya oleh Lurah? Sebab kami tidak bisa mengukur fasum,” katanya.

“Jika sudah dilakukan proses namun tidak mempan, baru tugas kami menindak. Sebab jika ditindak saja dilapangan namun ternyata sudah diizinkan, ya kitakan tidak tahu,” sebut Alfiadi.

“Artinya kami memback up semua apa yang dilakukan misalnya cafe malam lewat dari jam tayang, sudah dilakukan teguran oleh pembina tidak diindahkan, baru minta tolong ke Satpol PP sebab saya yang punya pasukan, nanti kita diskusikan,” jelas Alfiadi.

Lebih lanjut Alfiadi menyampaikan, “intinya semua pekerjaan itu dibagi sesuai tupoksi, jika Satpol saja yang mengerjakan semuanya tentu tidak mungkin, padahal ditingkat kelurahan dan kecamatan ada penyambung kaki saya, namanya kasi trantib, dibiayai oleh negara,” ujarnya. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *