PADANG,RELASIPUBLIK- Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Bayu Satake dengan tegas menyatakan kalau wartawan merupakan ujung tombak informasi, sehingga layak untuk mendapat perhatian dalam melakukan aktifitas profesinya.
Hala tersebut disampaikan Satake Bayu ketika memfasilitasi Rapid test puluhan wartawan yang tergabung di FJKIP Sumbar, Jumat (30/10/2020), di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.
Pada kesempatan tersebut Bayu juga mengatakan, jika profesi wartawan sangat rentan dengan pandemi, karena berhubungan dengan banyak orang serta banyak kegiatan, sehingga perlu kewaspadaan dalam menjalankan tugas dan fungsi Jurnalis.
Sebagai mitra langsung Humas Polri, Wartawan merupakan corong Kepolisian dalam menyampaikan informasi, berkaitan dengan kewaspadaan masyarakat dalam menangani pandemi covid-19, juga kewaspadaan dalam mengantisipasi kejahatan lainnya.
“Wartawan mitra langsung kita di humas Polri, khususnya Polda Sumbar, untuk itu amat perlu kami selalu bergandengan tangan dalam menjalin silaturahmi kemitraan, khusunya dalam menyiarkan kewaspadaan covid-19, dan kewaspadaan lainnya, untuk kepentingan masyarakat,” ulas Satake Bayu.
Ditambahkannya, tanpa bantuan media melalui watmrtawan-nya, masyarakat akan sulit menerima informasi yang benar, karena media memang menyampaikan informasi secara objektif dan kolektif, tidak sama dengan informasi dimedia sosial.
“Media massa menyampaikan informasi itu dengan aturan, sehingga objektif dan selektif dan bisa dipertanggung jawabkan, tidak sama dengan media sosial yang informasinya belum tentu dapat dipertanggung jawabkan,” tambah Bayu lagi.
Pernyataan Bayu dipertegas wakil ketua Informasi Publik, Adrian Tuswandi, dimana wartawan merupakan corong keterbukaan Informasi, sehingga masyarakat dapat mengetahui mana hak mereka untuk tau, dan mana informasi dikecualikan.
“Apa yang dikatakan Kombes Bayu benar, wartawan merupakan corong keterbukaan, mitra yang perlu dijaga, sehingga bisa memberi informasi akurat pada masyarakat,” tegas Adrian Tuswandi.
Dia juga mengatakan, tanpa adanya berita yang baik dan benar, maka informasi akan simpang siur, mengakibatkan masyarakat panik, akhirnya menimbulkan kekacauan dimana-mana.
“Agar wartawan tetap dapat melakukan aktifitasnya dalam memberikan informasi, maka perlu difasilitasi dalam mendapatkan informasi dan dalam memeriksa kesehatannya,” tambah Adrian lagi.
Saat ini KI Provinsi sedang menyiapkan beberapa program penyegaran untuk wartawan, sehingga dalam melakukan aktifitas bisa tetap fresh.(fjkip)