KOTA SOLOK, RELASI PUBLIK – Pemerintah Kota Solok menyerahkan bantuan untuk korban banjir bandang (Galodo) di Kabupaten Tanah Datar pada hari Rabu, (15/5/24).
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wali kota Solok, Zul Elfian Umar, kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Datar, Iqbal Ramadi Payana, di Gedung Indojolito, Batusangkar.
Banjir bandang yang menerjang beberapa Nagari di Kabupaten Tanah Datar pada Minggu malam (12/5) telah mengakibatkan kerusakan parah. Hingga saat ini, tercatat 19 orang meninggal dunia, 29 orang masih hilang, dan 3.396 jiwa mengungsi.
Bantuan yang diberikan oleh Pemkot Solok berupa beras 1 ton, 50 dus mie instan, dan uang tunai senilai Rp 25 juta. Selain itu, Kota Solok juga telah mengirimkan tim evakuasi dan bantuan makanan siap saji, family kit, dan kit ware sehari sebelumnya.
Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah banjir bandang yang melanda Kabupaten Tanah Datar. Ia berharap bantuan yang diberikan dapat sedikit meringankan beban para korban.
“Bantuan ini mungkin tidak seberapa, namun semoga hal ini menjadi sedikit pelipur lara bagi warga Tanah Datar. Kami mendo’akan senantiasa sehat selalu, karena kami yakin perlu perjuangan ekstra untuk memulihkan kembali kondisi masyarakat Tanah Datar pasca bencana alam ini,” ujar Zul Elfian Umar.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pemkot Solok. Ia mengatakan bahwa bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi para korban.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dan masyarakat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkot Solok atas bantuan yang diberikan. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi para korban,” kata Eka Putra.
BNPB: Korban Meninggal Banjir Bandang di Sumbar Jadi 50 Orang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi 50 orang. Selain itu, 27 orang masih hilang, 37 orang luka-luka, dan 3.396 jiwa mengungsi.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan bahwa pihaknya masih terus mencari korban yang belum dievakuasi. Ia juga menghimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk selalu waspada dan siaga.
“Jumlah tersebut masih dinamis. Kini pihaknya masih terus mencari korban yang belum dievakuasi. Pihaknya masih terus berupaya untuk menyiapkan kebutuhan ribuan pengungsi. Ia membeberkan bahwa kemarin sudah ada bantuan logistik. Sampai saat ini masih ada jalur yang tertutup dan hal itu membuat pengiriman bantuan menjadi terhambat. Mengatasi hal tersebut, pengiriman bantuan akan dilakukan melalui jalur udara,” tambah Suharyanto.
BMKG: Risiko Banjir Bandang dan Longsor Masih Berlangsung Hingga 22 Mei
Menurut BMKG, hujan dengan intensitas lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor yang melanda tiga Kabupaten/ Kota di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Agam, Tanah Datar serta Padang Panjang.
Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D mengatakan, risiko banjir bandang dan longsor masih akan berlangsung hingga tanggal 17-22 Mei 2024. Hal ini disebabkan oleh potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang masih berpotensi terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024.
“Artinya kewaspadaan terhadap terjadinya banjir lahar hujan, juga galodo atau banjir bandang serta longsor ini masih akan berlanjut paling tidak hingga tanggal 17-22 Mei. Maka, masyarakat diimbau untuk menghindar atau menjauhi lereng-lereng bukit atau gunung yang rawan longsor,” jelas Dwikorita. (*/A2)