PESSEL, RELASIPUBLIK – Kelompok Tani Hutan (KBR) Belakang Rumah Rumah, bersama masyarakat Nagari Tuik IV Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sangat antusias menyambut program KBR dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Unit Pelaksana Teknis Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (UPT BPDASHL) Agam Kuantan tahun 2021 .
Bantuan tersebut senilai Rp 100 juta yang disalurkan langsung ke rekening Kelompok Tani Hutan “Belakang Rumah” untuk penyediaan bibit tanaman berupa jenis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa Pinang Batara 5000 batang, Jengkol 9000 batang, Durian 4000 batang, Petai 9000 batang dan Bayur 3000 batang, yang dikerjakan secara swakelola, ungkap Ketua Kelompok Tani Hutan Belakang Rumah, Marson Ahmad didampingi Sekretaris, Jamril dan Bendaharanya Wardinofril kepada Relasipublik.com Sabtu, (10/07/2021).
“Terima kasih kami ucapkan kepada BPDASHL Agam Kuantan, UPT Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, atas bantuan yang di berikan ke kami untuk pembuatan KBR tahun 2021. Dengan bantuan ini, secara langsung telah membuka peluang kerja bagi masyarakat dengan adanya upah atau HOK yang dapat kami terima tiap minggu. Program ini sangat membantu masyarakat di saat kondisi yang serba sulit ini karena adanya covid-19, lapangan kerja banyak yang hilang.
Di samping itu kami juga dapat bibit kayu-kayuan seperi bayur dan buah-buahan seperti petai, jengkol, pinang, yang di tanam di lahan kami. Di mana hasilnya juga nanti buat kami, bila panen akan menghasilkan uang, dengan sendirinya menunjang ekonomi anggota kelompok masyarakat. Sekaligus dapat menghijaukan lahan-lahan yang kosong dan kritis. Ini adalah salah satu upaya untuk mencegah terjadinya bencana alam seperti erosi longsor dan banjir bandang,” ulas Marson.
“Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Remran Kasi RHL BPDASHL Agam Kuantan dan Ibu Nursidah Kepala BPDASHL Agam Kuantan yang telah banyak membimbing dan membantu kami mulai dari tahapan pelaksanaan sampai pada pelaksanaan pembuatan bibit KBR Tahun 2021,” tuturnya mengakhiri.
Kepala BPDASHL Agam Kuantan, Nursidah melalui Kasi RHL, Remran mengatakan, salah satu kegiatan untuk mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan dengan pemberdayaan masyarakat adalah pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR).
“KBR dimaksud adalah untuk menyediakan bibit tanaman kayu-kayuan seperi bayur dan buah-buahan seperti petai, jengkol, pinang,sirsak dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mendukung pemulihan fungsi dan daya dukung DAS.
Selain itu, KBR dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok masyarakat. Bibit hasil Kebun Bibit Rakyat digunakan untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis serta kegiatan penghijauan lingkungan, jadi bukan hanya kegiatan simbolis saja tapi juga bisa memberikan dampak ekonomi dan edukasi bagi masyarakat,” katanya.
Remran berharap agar program KBR dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Unit Pelaksana Teknis Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (UPT BPDASHL) Agam Kuantan tahun 2021 tersebut dapat berjalan dengan baik dan bisa menyebar pada nagari-nagari tetangga, yang berbeda di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. **