Kota Padangpanjang

Lantik TPPS, Wako Hendri Arnis: Rumuskan Langkah Terukur, Wujudkan Padang Panjang Bebas Stunting

4
×

Lantik TPPS, Wako Hendri Arnis: Rumuskan Langkah Terukur, Wujudkan Padang Panjang Bebas Stunting

Sebarkan artikel ini

PADANG PANJANG, RELASIPUBLIK.com— Wali Kota Hendri Arnis melantik Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketuai Wakil Wali Kota, Allex Saputra, Rabu (6/8/2025) di Pendopo Rumah Dinas.

Pelantikan ini turut disaksikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Mardalena Wati Yulia, unsur Forkopimda, serta undangan lainnya.

Dalam arahannya, Wako Hendri menyampaikan pentingnya kerja sama dan langkah strategis, sebagai upaya menurunkan stunting di Padang Panjang.

Dia berharap TPPS dapat menjadi perpanjangan tangan wali kota mengawal percepatan penanganan stunting secara efektif.

“Rumuskan langkah terukur. Kita hanya memiliki dua kecamatan. Ini harus menjadi kekuatan dalam koordinasi yang lebih mudah dan efisien. Saya harap, seluruh tim bisa bergerak bersama, dari tingkat RT, kelurahan sampai ke kota, untuk mewujudkan Padang Panjang tanpa stunting,” ujarnya.

Wako juga menekankan agar setiap langkah yang dirumuskan langsung menyentuh akar permasalahan, terutama dalam masa krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.

Senada dengan Wali Kota, Wawako Allex Saputra dalam Rapat Koordinasi TPPS mengatakan, upaya ini merupakan amanah besar yang harus dilaksanakan bersama.

“Mari kita berkolaborasi, berinovasi. Sekarang saatnya bekerja nyata,” tegasnya.

Sementara itu, Kaper BKKBN, Mardalena Wati Yulia memperkenalkan program Genting (Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting), salah satu inisiatif yang bisa diterapkan di daerah.

Program ini tidak menggunakan dana dari APBD maupun APBN, melainkan mengandalkan partisipasi masyarakat dalam bentuk bantuan nutrisi, akses air bersih, bantuan non-nutrisi, dan edukasi keluarga.

“Genting mendorong kepedulian langsung dari masyarakat untuk mendukung tumbuh kembang anak. Ini sangat efektif jika diterapkan secara berkelanjutan,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Padang Panjang, Faizah memaparkan kondisi terkini stunting berdasarkan data e-PPGBM.
Menurutnya, angka stunting di kota ini mengalami fluktuasi ringan namun tetap berada di kisaran yang relatif rendah.

Pada Januari 2025, prevalensi stunting tercatat sebesar 9,71 persen, naik sedikit pada Februari menjadi 9,76 persen, lalu turun menjadi 9,57 persen pada Maret dan 9,4 persen pada April.

Angka tersebut sempat naik kembali ke 9,52 persen pada Mei dan turun tipis menjadi 9,49 persen pada Juni.

Memasuki Juli 2025, sebanyak 3.367 balita telah ditimbang di seluruh wilayah Kota Padang Panjang, dengan jumlah balita stunting sebanyak 324 anak, menghasilkan prevalensi sebesar 9,62 persen. (gito)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *