Jakarta, — Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia gelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dimulai sejak tanggal 24 Agustus 2022 hingga berakhir Jum’at (26/8). Rangkaian kegiatan dalam waktu tiga hari itu yakni Rakernas sekaligus Diklatnas yang diikuti sejumlah perwakilan dari masing-masing DPW Lasqi se-Indonesia.
Lisda Hendrajoni Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPW) Lasqi, dalam sambutannya mengatakan, keberadaan Lasqi harus bisa dapat dirasakan khususnya oleh seniman Qasidah di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, Lasqi kita terus tumbuh. Lasqi kita berkekuatan hukum dan bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karenanya, Lasqi harus menjadi tempat bernaung bagi para seniman kita dari sabang sampai Merauke. Semua harus merasakan dan menikmati manfaatnya. Ini juga yang menjadi semangat saya, untuk memimpin Lasqi,” katanya. Senin (29/8).
Dikatakan Lisda Hendrajoni, sesuai dengan tema Rakernas yakni “Meneguhkan sikap dan memperkokoh kelembagaan, menuju sentralisasi dan integritasi Lasqi SATU Lasqi KUAT” merupakan bentuk komitmen dalam menjalankan organisasi kedepan.
“Makna dari tema yang kita usung adalah tentang Komitmen, konsisten dan teguh bahwa Lasqi hanya satu, yang berpusat pada Lasqi yang sah dan berkekuatan hukum serta diakui negara. Sehingga dengan persatuan tersebut, pondasi Lasqi menjadi lebih kuat dan kokoh,” ujar Lisda.
Dalam Rakernas yang berlangsung di Hotel Sofya Cut Mutia, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat tersebut dibahas sejumlah agenda pokok diantaranya yakni terkait Pemantapan persiapan Festival Lasqi Tingkat Nasional tahun 2022.
“Ini merupakan Festival Lasqi Tingkat Nasional yang akan diikuti oleh seluruh utusan Lasqi se-Indonesia. Kegiatan akan kita pusatkan di Kota Palembang, dan saat ini sedang proses pematangan termasuk expose, yang rencananya akan langsung disampaikan oleh Gubernur Sumatera Selatan,” terang Lisda yang juga merupakan anggota Komisi VIII DPR RI tersebut.
Dalam agenda Rakernas juga dibahas dan ditetapkan petunjuk pelaksanaan serta petunjuk teknis pelaksanaan Festival.
Sementara pembahasan lainnya yakni tentang kasus lembaga di tingkat banding saat ini, serta konsolidasi organisasi dan Festival Seni Qasidah (FSQ) dengan skala yang lebih besar pada tahun 2023.
“Kita upayakan seluruh perencanaan tahun ini berjalan dengan matang hingga nantinya pelaksanaan berjalan dengan hasil yang memuaskan. Untuk tahun 2023 kita akan menggelar FSQ dengan skala yang lebih besar, sehingga menjadi catatan sejarah bagi Lasqi kedepan,” pungkas Lisda. (WH).