PADANG, RELASIPUBLIK – Gubernur Provinsi Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno, Psi, M. Sc. Datuk Rajo Bandaro Basa menegaskan, rendang sangat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Minang, dan bagi pelaku UMKM kuliner, baik di dalam dan luar Indonesia.
“Dan untuk diketahui bahwa rendang sudah mendunia dengan versi CNN sudah dua kali dalam waktu yang berbeda pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan yang menduduki peringkat pertama daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) di versi CNN International,” ujar Irwan Prayitno saat menjadi Narasumber dalam rangka Konferensi Nasional (National Conference) “Dunia Rendang Yang Mendunia” Menjadikan Percontohan Nasional dan Mensejahterakan Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk masyarakat Minang secara umum di Indonesia, di Rumah Dinas Gubernuran Minggu, 9 Agustus 2020.
Gubernur Sumbar Irwan mengatakan, pada tahun 2018, rendang secara resmi ditetapkan sebagai salah satu dari lima hidangan nasional Indonesia di negara-negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina dan Thailand.
“Di Minangkabau, rendang disajikan di berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau, teknik memasak serta pilihan dan penggunaan bumbu rendang berbeda-berda menurut daerah,” katanya.
Ia mengatakan, rendang suatu anugrah yang merupakan keberuntungan bagi masyarakat Minang karena masakan nenek moyangnya diterima oleh rasa di dunia yang sudah dinobatkan CNN sebagai masakan yang terlezat seantero dunia.
“Ini merupakan anugerah Tuhan kepada masyarakat Minang yang telah diberikan suatu makanan turun-temurun dari nenek moyang yang luar biasa. Meskipun dibuat ramai-ramai seperti, festival makanan enak khas Minang, maka akan susah mencarinya, susah membuatnya dan susah mendapatinya,” ujarnya.
Karena ini adalah langsung sebagai turunan dari masyarakat Minang mendapatkannya. Oleh karena itu perlu dijaga, dipelihara dan mempromosikan agar dapat meningkatkan peran rendang bernilai sosial, adat budaya, dan juga menjadikan bisnis ekonomi bagi pelaku UMKM untuk kepentingan kedepan.
“Sehingga Rendang sebagai objek bisnis ekonomi yang diperjual belikan decara pasar sudah mulai, jadi perlu betul-betul dikelola secara profesional dan baik,” ungkapnya
Irwan Prayitno juga menyampaikan, dengan bisnis yang menguntungkan untuk para pelaku usaha yang jelas dampak ekonomi cukup tinggi, kalau bicara adat budaya tidak perlu dirisaukan, itu sudah menjadi turun temurun bagi masyarakat di Sumatera Barat.
“Selain enak rendang juga mempunyai asupan gizi yang banyak dan manfaatnya dapat mensejahterakan ekonomi masyarakat juga mengurangi kemiskinan tentu UMKM sangat terbantu,” tukas Irwan. (hms-sbr/nov)