Kota Solok, Relasipublik– Pemerintah Kota Solok menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Solok tahun 2025 di Akmal Room Bappeda, Selasa (23/4/24).
Acara ini dihadiri oleh Staf Ahli Walikota, Pimpinan OPD, Pimpinan BUMD, Ketua LKAAM, Bundo Kanduang, tokoh masyarakat, dan Fasilitator Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Solok.
Asisten II Sekretariat Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Jefrizal S.Pt, MT, membuka acara dengan menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Kota Solok dalam perencanaan daerah. Kota Solok dianugerahi sebagai Pemerintah Daerah terbaik dalam perencanaan pembangunan tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Musrenbang RKPD ini merupakan rangkaian Musrenbang yang sudah dimulai sejak Pra Musrenbang di tingkat RW, berjenjang di Kelurahan, Kecamatan hingga final di tingkat Kota.
Jefrizal memaparkan capaian Pemerintah Kota Solok pada tahun sebelumnya, seperti pertumbuhan ekonomi Kota Solok yang mencapai 4,81% dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus membaik.
“IPM Kota Solok di atas rata-rata nasional dan berada pada peringkat keempat di Sumatera Barat,” papar Jefrizal.
Pemerintah Kota Solok juga dinilai berhasil dalam pemberantasan kemiskinan, saat ini Kota Solok masuk dalam tujuh besar kota dengan tingkat kemiskinan terendah di Indonesia tahun 2023 sebesar 3,05 persen.
Kepala Bappeda Kota Solok, Desmon menyampaikan kondisi Kota Solok berdasarkan capaian pembangunan di 2023. Rata-rata Pendapatan Perkapita Penduduk Kota Solok mencapai Rp67,6 juta dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berada di angka 3,72%.
Lebih lanjut Desmon menyampaikan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam Musrenbang RKPD tahun ini, seperti tahun 2025 adalah awal dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN) 2025-2045 dan RPJPD tingkat provinsi dan pemerintah Kota.
RKPD tahun 2025 mengangkat tema Peningkatan Perekonomian dan Daya Saing Daerah dengan beberapa usulan prioritas, seperti peningkatan kualitas keagamaan, penataan kawasan pasar, peningkatan daya saing produk usaha mikro, peningkatan ekonomi kreatif, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, peningkatan ketersediaan ruang publik dan infrastruktur, peningkatan kualitas dan kapabilitas kinerja instansi pemerintahan.
Musrenbang RKPD 2025 ini juga terintegrasi dengan rembuk stunting sebagai komitmen Pemerintah Kota dalam mengatasi masalah tumbuh kembang anak di Kota Solok.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Olstrin Priyufa, menyampaikan prevalensi stunting Kota Solok pada tahun 2022 berada di angka 18,22%.
“2045 Indonesia emas akan sulit tercapai jika anak yang dibesarkan tahun ini menderita atau mengalami stunting,” ungkap Olstrin.
Kegiatan Musrenbang RKPD 2025 diakhiri dengan penandatanganan dokumen RKPD oleh seluruh pemangku kepentingan perencanaan pembangunan daerah. (A2)