DaerahKabupaten AgamPolitikTERBARU

Mendukung Ketahanan Pangan dan Peduli Petani, Anggota DPR-RI Fraksi PKS Nevi Zuairina Serahkan Alsintan di Dapil

80
×

Mendukung Ketahanan Pangan dan Peduli Petani, Anggota DPR-RI Fraksi PKS Nevi Zuairina Serahkan Alsintan di Dapil

Sebarkan artikel ini

AGAM,RELASIPUBLIK – Anggota DPR RI Fraksi PKS daerah pemilihan Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuarina, bersama anggota DPRD provinsi Sumatera Barat, H. Rafdinal, SH, menyerahkan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) guna mendukung ketahanan pangan sekaligus salah satu bentuk kepedulian kepada petani dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.

“Alsintan ini alat bantu petani agar produksi pertaniannya semakin efektif dan efisien. Untuk saat ini, penyerahan Alsintan diberikan kepada kelompok tani yang ada di Kabupaten AGAM, Sumatera Barat. Besar harapan kami, dua tujuan utama penggunaan alsintan ini dapat tercapai yakni meningkatkan taraf perekonomian petani di Agam, sekaligus berkontribusi pencapaian ketahanan pangan daerah setempat”, urai Nevi.

Anggota DPR RI yang kini duduk di Komisi VI ini menjelaskan, bahwa dirinya memiliki empat program utama di daerah pemilihannya yang ditargetkan tercapai tujuannya selama ia menjadi legislator Sumatera Barat. Pencapaian Ketahanan Pangan dan Peduli petani merupakan salah satu programnya selain penguatan UMKM, Ketahanan Keluarga dan pemberdayaan perempuan termasuk kualitas pendidikan, dan Peningkatan kualitas keagamaan baik fisik maupun spiritual.

Politisi PKS ini mengatakan, program-program ke-daerah pemilihan ini senantiasa ia berkolaborasi dan bersinergi dengan siapapun dan dengan lembaga apapun. Yang terpenting menurutnya, masyarakat Sumatera Barat mendapatkan yang terbaik baik sumber daya manusianya maupun pembangunan fisiknya. Dengan kontribusi seluruh pihak, ia berpendapat indeks pembangunan manusia (IPM) di Sumbar akan semakin kuat sehingga berdaya saing tinggi.

“Alhamdulillah kegiatan ini bagus terlaksana dan akan dapat dilakukan di daerah-daerah lain dengan setiap kegiatan menghadirkan sekitar 200 orang. Kelompok tani yang tersebar di Sumatera Barat diharapkan terus mendapat perhatian secara bergiliran, sehingga kekuatan sumberdaya lokal pertanian kita dapat memenuhi kebutuhan sendiri tanpa impor secara lokal dari provinsi lain apalagi jangan sampai impor dari negara lain”, tutup Nevi Zuairina.(A-416)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *