JAKARTA,RELASIPUBLIK- Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki apresiasi Kota Padang Panjang dalam pengembangan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Disebutkannya, Padang Panjang punya potensi menarik dan pihaknya mendukung penuh langkah Pemko dalam menginisiasi dan semangat untuk fokus pada UMKM sebagai ujung tombak ekonomi.
Hal itu diutarakannya di hadapan Walikota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano dan Tim Percepatan Pembangunan Kota Padang Panjang dalam kegiatan presentasi “Adaptasi dan Transformasi Koperasi dan UMKM Padang Panjang” di Kemenkop UKM, Jakarta, Selasa (29/12).
“Prinsip pendampingan, pengembangan dan inkubasi yang dilakukan Rumah Wirausaha Padang Panjang, sejalan dengan visi Kemenkop UKM. Khususnya berkenaan dengan program-program terkait perbaikan proses bisnis, peningkatan kapasitas SDM, perluasan akses pasar dan upaya memunculkan local heroes UMKM. Ini kalau istilah saya, Paten! Perlu kita dukung dan semoga menjadi inspirasi bagi daerah lain,” pujinya.
Ditambahkan Teten, Padang Panjang memiliki potensi yang menarik dan harus dikonsolidasikan agar brandnya kuat. “Misalnya, produk susu agar diperkuat, sehingga nantinya bisa memenuhi kebutuhan susu nasional yang sangat tinggi,” sebutnya.
Teten yang didampingi Deputi Bidang Pengembangan SDM Kemenkop UKM, Arif Rahman Hakim, Asisten Deputi Organisasi dan Badan Hukum Koperasi, Christina Agustin, Stafsus, Fiki Satari dan jajaran, mengapresiasi program yang dikembangkan Padang Panjang di bawah kepemimpinan Fadly Amran.
“Kreativitas, inovasi dan kolaborasi menjadi entry point dalam pengembangan UMKM dan kelembagaan koperasi. Terus terang, semangat untuk fokus pada UMKM sebagai keunggulan dan ujung tombak pelaku ekonomi Padang Panjang, saya apresiasi. Kita akan terus mendukung,” ucapnya.
Dalam presentasinya, Fadly Amran memaparkan tentang pengembangan road map koperasi dan UMKM dalam upaya penguatan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, dan keadilan ekonomi di Padang Panjang. Di kota ini sudah diluncurkan program Rumah Wirausaha guna meng-upgrade para wirausahawan menjadi pengusaha yang handal dan mampu bersaing di tingkal lokal, nasional, bahkan internasional.
“Terkait pengembangan koperasi, Padang Panjang adalah kota pertama di Sumbar sebagai Kota Koperasi Syariah yang dilaunching gubernur Sumbar pada peringatan Hari Koperasi 22 Juli lalu. Di mana dari 45 jumlah koperasi saat ini, setengahnya sudah terkonversi menjadi koperasi syariah. Targetnya dalam 5 tahun periode RPJMD (2018-2023-red), seluruh koperasi sudah terkonversi menjadi koperasi syariah,” paparnya.
Dalam kesempatan ini, juga didiskusikan mengenai kelembagaan dan digitalisasi koperasi, sinergisitas Rumah Wirausaha dengan program Kemenkop UKM, serta follow up penambahan Banpres UMKM. Dan Menteri Teten menyarankan agar dilakukan konsolidasi usaha perorangan dan usaha kelompok menjadi usaha koperasi dengan melakukan kolaborasi maksimal. (max)