PADANGPANJANG,RELASIPUBLIK–Kota Padang Panjang bakal menambah koleksi objek wisata religinya. Selain Masjid Asasi di Sigando, Islamic Center, Masjid Raya Jihad, serta Masjid Jami’ Nurul Huda di Silaiang Bawah, mushalla baru ini diyakini bakal menjadi tempat ibadah sekaligus destinasi wisata.
Mushalla yang saat ini masih dalam proses pembangunan itu, berdiri kokoh dan indah di Jalan Bagindo Azis Chan, Kelurahan Tanah Hitam, Kecamatan Padang Panjang Barat. Mushalla ini diberi nama Muhammad Noer. Merupakan nama orang tua dari hamba Allah, perantau asal Tanah Hitam di Jakarta yang membangun rumah ibadah ini.
Mushalla yang dibangun pribadi ini, diperuntukkan sebagai sarana ibadah bagi warga sekitar dan masyarakat luas. Berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 300 meter persegi, keindahan fisik bangunan sudah tampak dari bagian luar.
Bangunan mushalla dengan dinding bercorak yang didominasi warna putih, dilengkapi kubah dan dua menara. Dilihat sekilas, hampir serupa Masjid Al Hakim di tepi Pantai Padang yang bak Taj Mahal di India sana.
Dibangun sejak pertengahan 2019 lalu, namun sempat terhenti akibat pandemi. Dikarenakan pekerja yang didatangkan dari Pulau Jawa tidak bisa kembali. Saat ini, pembangunannya dalam proses finishing. Diperkirakan dalam waktu dekat ini sudah rampung dan akan segera diresmikan.
Afrizul Chandra yang sehari-hari bertindak sebagai koordinator pembangunan sekaligus konseptor pembangunan mushalla ini, kepada Kominfo, Rabu (6/4) menyebutkan, dari awal pembangunannya, mushalla ini memakai konsep bangunan yang kokoh.
“Sebagai sarana umum, dari konsep bangunan dan lokasi, kita berharap mushalla ini nyaman dan ramah bagi lansia,” katanya.
Menggunakan konsep hemat listrik dengan mengoptimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara yang bagus, sehingga tidak perlu memakai pendingin udara. Ruangan mushalla berukuran 9 x 7 meter, dengan dua pintu masuk di kiri dan kanan bangunan menggunakan plat cutting yang juga buat sirkulasi udara masuk dan keluar.
“Kita sangat memperhatikan semua kualitas bangunan. Lantai luar yang tidak licin dan dibikin agak miring, menghindari genangan air di lantai. Di samping itu, kita juga menjaga kualitas tempat wudhu’ dengan tekanan air yang keluar sama setiap kran,” jelasnya.
Sampai saat ini, proses pembangunannya sudah menelan biaya sekitar Rp 1,8 miliar dan diperkirakan akan menghabiskan biaya sekitar Rp 2 miliar sampai selesai pembangunan nanti.
Dengan bertambahnya satu lagi objek wisata religi ini, semoga semakin menambah keimanan dan ketakwaan masyarakat Padang Panjang. Dan, siapapun yang berkontribusi dalam membangun mushalla ini, mari kita doakan semoga Allah SWT memudahkan rezekinya serta memberikan kebaikan dunia dan akhirat(*)