Sumbar,relasipublik – Anggota Komisi XII DPR RI, Hj. Nevi Zuairina, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap keberadaan Smelter Merah Putih milik PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) di Wolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) bidang pertambangan. Ia menilai smelter ini bisa menjadi simbol keberhasilan hilirisasi nasional yang berbasis Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan energi bersih.
“Sepanjang informasi yang kami dapat, Ceria Group layak didukung karena dari awal didanai 100 persen oleh PMDN. Ini sangat penting untuk memperkuat kemandirian ekonomi nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing,” ujar Nevi melalui sambungan selular, Selasa (26/3).
Ia mengungkapkan bahwa proyek ini memperoleh pendanaan dari bank-bank dalam negeri sebesar USD 277,69 juta, sebuah angka yang mencerminkan komitmen kuat sektor keuangan nasional dalam mendorong industrialisasi tambang. Menurutnya, skema pembiayaan seperti sukuk, termasuk Green Sukuk, juga bisa menjadi alternatif di masa depan untuk proyek-proyek serupa yang mengusung prinsip keberlanjutan.
Legislator Sumbar II ini menambahkan bahwa Ceria Group bukan hanya unggul dalam hal pembiayaan, namun juga dalam operasional. “Smelter ini menggunakan listrik dari PLTA milik PLN, artinya sudah memanfaatkan energi bersih. Selain itu, serapan tenaga kerja lokalnya mencapai 100 persen. Ini menjadi contoh ideal pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah industri,” ujarnya.
Politisi PKS dari ini juga menyoroti penghargaan yang diraih perusahaan tersebut tahun lalu dari Kementerian ESDM, yakni GMP Award 2024, sebagai bukti keseriusan Ceria Group dalam menerapkan kaidah pertambangan yang baik.
“Kita perlu memastikan langsung di lapangan bagaimana progresnya. Komisi XII sangat berkepentingan untuk melihat kesiapan operasional smelter ini karena akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi baru sesuai Program Asta Cita Presiden Prabowo,” Tegas Nevi.
Meski agenda kunjungan kerja Komisi XII telah berakhir pada masa sidang ini, Nevi menyatakan harapannya agar kunjungan ke smelter Ceria Group dapat diagendakan kembali di masa sidang berikutnya.
“InsyaaAllah, semua tergantung hasil rapat pimpinan dan anggota. Kami tentu ikut gembira jika smelter ini segera diresmikan dan mulai beroperasi tahun ini,” pungkas Nevi Zuairina.