Agam,relasipublik — Anggota DPR RI Fraksi PKS, Hj. Nevi Zuairina, menghadiri peresmian Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di Nagari Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam.
Menurutnya, kehadiran BTS ini menjadi langkah penting dalam upaya memperluas akses jaringan komunikasi dan internet bagi masyarakat di daerah yang sebelumnya sulit terjangkau sinyal.
Dalam kesempatan tersebut, Nevi Zuairina menyampaikan apresiasinya atas kerja sama antara pemerintah dan Telkomsel dalam membangun infrastruktur telekomunikasi di wilayah pedesaan.
Menurut politisi PKS ini, , pembangunan BTS ini merupakan wujud nyata dari pemerataan pembangunan digital di seluruh pelosok negeri.
“Akses jaringan saat ini adalah kebutuhan mendasar. Dengan adanya BTS di Nagari Sitanang, anak-anak bisa belajar daring dengan lebih lancar, pelaku UMKM dapat memasarkan produknya secara digital, dan masyarakat bisa berkomunikasi dengan lebih mudah,” ungkap Nevi.
Wakil Rakyat asal Dapil Sumatera Barat II ini menegaskan bahwa pemerataan akses digital harus menjadi prioritas agar tidak ada daerah yang tertinggal dalam arus kemajuan teknologi. Ia berharap kehadiran BTS di Nagari Sitanang dapat menjadi pemicu peningkatan ekonomi lokal berbasis digital dan membuka peluang baru bagi masyarakat.
Nevi juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan infrastruktur digital dengan bijak.
“Digitalisasi harus menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan, memperluas wawasan, dan memperkuat daya saing daerah. Kita ingin anak-anak di Sitanang punya kesempatan yang sama dengan mereka yang tinggal di kota besar,” tambahnya.
Peresmian BTS ini dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Agam, tokoh masyarakat, serta pimpinan Telkomsel wilayah Sumatera Barat. Masyarakat menyambut dengan penuh antusias karena kehadiran BTS ini menjawab kebutuhan konektivitas yang selama ini dirasakan terbatas.
“Insya Allah, dengan konektivitas yang semakin baik, Nagari Sitanang akan semakin berkembang, maju, dan terbuka terhadap berbagai peluang ekonomi dan pendidikan digital,” tutup Nevi Zuairina.