Berita UtamaPendidikanTERBARU

NGOBRAL IKA Unand Himpun Bulir Pikir Banyak Guru Besar, Fasli Jalal : Pintar Itu Pilihan Mahasiswa

111
×

NGOBRAL IKA Unand Himpun Bulir Pikir Banyak Guru Besar, Fasli Jalal : Pintar Itu Pilihan Mahasiswa

Sebarkan artikel ini

PADANG,RELASIPUBLIK —Ngobrol Bareng Alumni (NGOBRAL) IKA Unand mengusung tema Transformasi Digital dan Kampus Merdeka Belajar di Perguruan Tinggi Sumatera Barat bertabur bulir pikir banyak guru besar.

Didapuk menjadi narasumber Prof Yuliandri (Rektor Unand), Prof Musliar Kasim (Rektor Univeristas Baiturahmah), Prof Tafdil (Rektor UBH), Prof Fasli Jalal dan Prof Herri (Kepala LLDIKTI Wilayah X) dan Prof Dedi (Rektor Unidha)

NGOBRAL dimoderatori Sukri Umar di Barau Cafe, di jadwalkan Gubernur Sumbar Mahyeldi menjadi pembicara utama di NGOBRAL IKA Unand tersebut.

Dimulai sambutan Sekretaris OC Kongres VI IKa Unand Ilhamsyah Mirmang, dilanjutkan Ketua Harian Surya Tri Harto dan Sekjend DPP IKA Unand Prof Reni Mayerni. Moderator memberikan kesempataan pertama kepada Prof Musliar Kasim lalu dilanjutkan Prof Tafdil.

“Dua mantan rektor Unand telah memberikan bulir pikiran terkait kampus merdeka belajar merdeka memanfaatkan transformasi digital juga soal akreditasi, ” ujar Sukri Umar.

Lalu Ketua LLDIKTI Prof Heri dan disambung okeh Prof Fasli Jalal.

“SDM harus disiapkan untuk menerapkan digital transformasi. Karena mereka yang menjadi driver untuk digital transformasi. Semua dosen harus merubah mainset mengajarnya karena kekinian Dosen tidak satu-satunya sumber informasi lagi.
Terus harus ada secara berkala upgrading tranformasi teknologi dilakukan oleh Unand, ” ujar Fasli Jalal Kamis 1/7-2021.

Tidak Dosen saja, mahasiswa harus mengikuti ritme perubahan di kampus merdeka belajar.

“Artinya mahasiwa. diminta proaktif dan kreatif dalam menggali ilmu dari sumber lain di media digital yang sangat banyak di platform media informasi teknologi, ” ujar Fasli Jalal.

Ingat ya, kata Fasli Jalal, mahasiswa jadi pintar itu pilihannya, tidak karena Unand dan tidak oleh Dosen.

“Belajar mandiri dimaksudkan adalah belajar bisa dari mana saja,” ujar Fasli.

Di Yarsi saat lock down karena pandemi covid-19 awalnya sedikit gagap juga, tapi karena sudah punya basic memahami belajar daring. Kini sudah menjadi biasa belajar secara daring mulai mendengar dan manshare upload tugas termasuk absen digital.

“Digitalisasi memberikan keleluasaan dalam menggali ilmu, kampus harus melakukan maintance sistem untuk menghindari beban puncak yang membuat sistem down atau lelet, ” ujar Fasli. (rilis: hns-kongres6)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *