BeritaDaerahKota Padang

Penertiban TWA Mega Mendung Lembah Anai, Untuk Keselamatan Warga jangan Setengah Hati

20
×

Penertiban TWA Mega Mendung Lembah Anai, Untuk Keselamatan Warga jangan Setengah Hati

Sebarkan artikel ini

Padang,relasipublik – Tertibkan TWA Mega Mendung Lembah Anai mendapatkan apresiasi aktifis dan praktisi pariwisata Sumbar Muhammad Zuhrizul Jumat (27/6-2025) di Padang.

Muhammad Zuhrizul mengakui bahwa sebahagian destinasi wisata eksotix di Sumbar berada di kawasan hutantu, laut, danau, gunung, sungai hampir semua itu kata Zuhrizul adalah kawasan hutan.

“Hanya saja ada kawasan kawasan yang beresiko rendah, menengah dan tinggi , untuk itu semua pihak harus bijak menyikapi termasuk masyarakat , tidak semua yang di tertibkan pemerintah untuk kepentingan pemerintah tapi malah untuk kepentingan Masyarakat juga dan pengunjung tentunya,”ujar Zuhrizul.

Zuhrizul menyikapi ini, terkait dibongkarnya kawasan Taman Wisata Air (TWA) Mega Mendung Lembah Anai oleh aparat penegakan hukum BKSDA Kementerian Kehutanan.

“Peristiwa menggetirkan saat galodo setahun lalu masih membekas di kepala publik, tindakan tim gabungan kemarin itu membongkar dan mewarning kawasan Mega Mendung itu, saya meyakini karena sudah menyangkut keselamatan jiwa masyarakat dan wisatawan maka pemerintah harus tegas agar tidak menimbulkan korban dari fenomena alam yang kita tidak tahu kapan akan terjadi , bisa siang di saat wisatawan ramai , bisa juga malam di saat semua terlelap,”ujarnya.

Tetapi kata Zuhrizul pemerintah juga harus berikan solusi sebab ada masyarakat yang menggantungkan hidup di Lembah Anai sana.

Zuhrizul yang juga GM Geopark Nasional, memberikan masukan ke Pemprov, Pemkab dan Pemko ke depan.

“Ayo kita bangun “ Pariwisata Berbasis Mitigasi Bencana dan Ketahanan Pangan,”ujarnya.

Mitigasi saja tidak cukup kalau ketahanan pangan masyarakat diabaikan sebab kekurangan pangan adalah bagian dari juga bencana.

Selain itu pihak brrkompeten hatus secara kontiniu mrngawasi kawasan wisata rawan brncana.

“Perlu sosialisasi akut untuk merubah mindset dan mengedepankan peradaban kepada pengelola dan pengunjung kawasan wisata di titik titik rawan bencana itu,”ujar Ma Etek biasa Zuhrizul disapa berbagai kalangan di Sumbar dan nasional.

Sumbar kata potensi pariwisata, tapi kawasan itu tidak luput dati ancaman bencana. Untuk selamatkan masyarakat di kawasan wisata, maka penegakan aturan harus tegas, jangan setengah hati. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *