relasipublik.com // Tanah Datar
Gelaran Malayapura Heritage Film Festival (Maheff) 2025 resmi ditutup pada Sabtu malam (26/7) dalam suasana meriah di Lapangan Cindua Mato, Batusangkar. Festival yang mengangkat warisan budaya dan sinema Melayu ini telah berlangsung sejak Juni lalu, melibatkan berbagai komunitas film, seniman lokal, hingga pelajar dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Direktur Maheff, Dafriansyah Putra, menyampaikan laporan kegiatan yang telah berlangsung selama lebih dari satu bulan tersebut. Ia menekankan pentingnya menjaga warisan budaya melalui medium film dan mengapresiasi antusiasme masyarakat Tanah Datar yang luar biasa.
“Sejak awal Juni, kami telah mengadakan berbagai rangkaian kegiatan seperti pemutaran film, diskusi budaya, lokakarya perfilman, hingga lomba film pendek bertema kearifan lokal. Maheff bukan sekadar festival, tapi juga ruang dialog antargenerasi untuk merayakan identitas dan kekayaan budaya kita,” ujar Dafriansyah.
Penutupan Maheff turut dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah. Bupati Tanah Datar, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Parpora) Riswandi Dt. Monti Basa, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya festival tersebut.
“Maheff telah menjadi ajang yang sangat positif, tidak hanya bagi pelaku seni dan film, tetapi juga bagi pariwisata dan edukasi budaya di Tanah Datar. Kami berharap festival ini dapat terus menjadi agenda tahunan yang membanggakan,” ungkap Riswandi dalam sambutannya.
Acara penutupan dimeriahkan dengan penampilan seni tradisional, pemutaran film pemenang lomba, serta pemberian penghargaan kepada para sineas muda berbakat. Ratusan masyarakat memadati Lapangan Cindua Mato, menikmati suasana malam penuh apresiasi terhadap budaya dan sinema.
Maheff 2025 membuktikan bahwa kekuatan budaya dan film bisa menyatu dalam sebuah festival yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi dan menginspirasi(d13)