PADANG,RELASIPUBLIK– Untuk melakukan perbaikan pasca bencana, perlu adanya penghitungan cepat jumlah kerugian serta dampak terhadap masyarakat.
Pada hari ke-3 Bintek Jitu Pasna, Rabu (1/10/2021, para peserta yang berasal dari berbagai komponen, baik jurnalis, relawan, maupun lainnya, diminta untuk memberikan representasi pola penghitungan cepat, di hadapan peserta lainnya.
Kelompok pertama yang berani memberikan presentase berasal dari JPS Siaga, dengan perumpamaan gempa, dan masa tanggap darurat 1 Minggu.
Pemandu acara presentasi Jayadi Imam Nugroho dari Mahoni Cakra Saujana Jogjakarta, mitra kerja BNPB Pusat, terus melakukan motivasi pada semua peserta sembari memberi masukan, sehingga bisa menambah pengetahuan tentang tata-cara penghitungan.
Ketua kelompok JPS Siaga Almudazir Rasyim, didampingi 7 anggota lain diantaranya Novrianto, Mona Sisca dan Isa Kurniawan, terus bersemangat mengikuti acara, dengan keceriaan meskipun dalam keadaan lelah.
“Kami bangga bisa ikut bimtek Jitu Pasna angkatan VIII ini, karena bisa menyerap ilmu dari narasumber yang berasal dari BNPB Pusat dan mitranya,” ulas Almudazir.
Ia juga memberikan ucapan terimakasih pada Panitia, khususnya Suryadi Efrion atau kerap dipanggil OS, karena dengan senang hati sudah mengundang untuk ikut serta mengikuti Bintek Jitu Pasna yang dibuka Gubernur Sumbar Mahyeldi.
“Terimakasih kami ucapakan pada ka laksa BPBD Sumbar melalui OS, yang sudah mengundang untuk ikut pelatihan kali ini,” tambah Almudazir.
Dalam pelatihan penghitungan cepat dampak bencana, merupakan titik awal rehab dan rekon yang akan dilakukan, dengan berbagai pertimbangan, termasuk juga pertimbangan psycologis dan ekonomis.(**)