BeritaDaerahKota PadangpanjangPendidikanTERBARU

Pj Wako Padang Panjang Sonny: Hari Santri Bagian dari Peringatan Pergerakan Kemerdekaan Indonesia

91
×

Pj Wako Padang Panjang Sonny: Hari Santri Bagian dari Peringatan Pergerakan Kemerdekaan Indonesia

Sebarkan artikel ini

PADANGPANJANG,RELASIPUBLIK– Embun pagi yang menyelimuti Kota Padang Panjang, tak menyurutkan tekad para santri untuk tetap berdiri tegak mengikuti upacara peringatan Hari Santri 2023 yang digelar di halaman Perguruan Thawalib Putra, Ahad (22/10).

Upacara yang dipimpin Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si berlangsung dengan sukses dan khidmat. Sonny mengungkapkan, Hari Santri merupakan sebagai momentum mengingat dan mengenang jasa para santri yang sudah berjuang untuk menegakkan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” ucapnya

Lebih lanjut, Sonny mengungkapkan, dari gambaran singkat tersebut, dapat disimpulkan Peringatan Hari Santri adalah bagian dari peringatan pergerakan kemerdekaan negara Indonesia. Dengan demikian, peringatan Hari Santri seyogyanya tidak hanya menjadi momen khusus bagi para santri, namun adalah momen seluruh rakyat Indonesia. Sehingga pantas pula diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia.

Ke depan, kata Sonny, tantangan bagi bangsa Indonesia, termasuk para santri Indonesia akan lebih berat lagi. Globalisasi dan revolusi 4.0 seperti pisau bermata dua. Di satu sisi mengarah pada kemajuan bangsa. Tapi di sisi lain memunculkan dekadensi moral.

“Santri harus terus berkontribusi aktif dalam memajukan negeri melawan kebodohan dan ketertinggalan. Para santri adalah para pejuang dalam melawan kebodohan dan ketertinggalan. Santri juga turut berjuang dan mengambil peran di era transformasi digital, mengisi ruang-ruang digital untuk memperkuat literasi keagamaan yang moderat berdasarkan prinsip Islam rahmatan lil alamin (Islam rahmat bagi alam semesta),” sebutnya.

Padang Panjang, tambah Sonny, sudah dijuluki Kota Serambi Mekah sejak 1920. Semua itu tidak terlepas dari eksistensi ulama dan sekolah-sekolah Islam yang berkembang pesat di kota ini. Salah satunya adalah Perguruan Sumatera Thawalib atau Thawalib Putra tempat pelaksanaan upacara hari ini.

“Ibu Rahmah El Yunussiyah, adalah orang pertama yang mengibarkan bendera merah putih di sekolahnya, Diniyyah Puteri School, setelah mendengar berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. Buya Hamka, Sutan Syahrir, A.A. Navis, Zainuddin Labay El Yunusy dan masih banyak lainnya, adalah tokoh-tokoh pesantren Padang Panjang yang berjuang untuk Indonesia,” tambahnya.

Belajar dari sejarah kota ini dan riwayat para tokoh yang membesarkan nama Padang Panjang tersebut, Sonny berharap untuk para santri Padang Panjang dan Indonesia secara umum dapat menghayati tema Hari Santri 2023 ini dengan sebaik-baiknya, “Jihad Santri Jayakan Negeri”.

Turut hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Nasrul, S,H, M.Si, Kepala Kantor Kemenag, Drs. H. Alizar, M.Ag, pimpinan Yayasan Thawalib beserta undangan terkait lainnya.(rifki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *