PADANG PANJANG, RELASI PUBLIK — Subuh Mubarakah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah dan mempererat hubungan silaturahmi khususnya antara Pemerintah Kota dengan masyarakat Padang Panjang.
“Subuh Mubarakah salah satu cara meningkatkan ukhuwah islamiyah serta ajang silaturahmi Pemerintah Daerah dengan masyarakat, sehingga ada waktu untuk mendengarkan dan saling bertukar pikiran,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si saat menghadiri kegiatan Subuh Mubarakah di Masjid Nurul Amri, Ahad (21/4).
Sonny menyebutkan, dengan adanya kegiatan Subuh Mubarakah ini dapat memberikan penguatan rohani jemaah sehingga terwujudnya kota yang aman, sejahtera dan islami.
“Kami sangat mengapresiasi terhadap antusiasme masyarakat Guguk Malintang dan Balai-Balai sekitarnya yang sudah mau beramai-ramai datang ke masjid untuk melaksanakan Salat Subuh berjemaah dan mendengarkan ceramah agama,” sebutnya.
Sonny berharap ceramah agama
yang disampaikan pada kegiatan ini dapat menjadi bahan dan pedoman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Sehingga dapat menambah ilmu dalam menjalankan kehidupan di dunia serta sebagai bekal di akhirat kelak.
Pengurus Masjid Nurul Amri, Ir. Nasrul Yahya menyampaikan, kegiatan Subuh Mubarakah di masjid yang berada di Kelurahan Balai-Balai, Kecamatan Padang Panjang Barat (PPB) ini sekarang sudah berjalan pada bulan ke-78.
“Alhamdulillah kegiatan Subuh Mubarakah ini rutin kita laksanakan di masjid ini sekali sebulan dengan menghadirkan penceramah baik dari dalam kota maupun luar kota. Kita berharap semoga pelaksanaannya dari waktu ke waktu akan semakin baik dan tetap konsisten,” sebutnya.
Untuk bulan ini kegiatan ceramah agama diisi Pembina Haji dan Umrah Kantor Kemenag Kabupaten Tanah Datar, Ustaz Dimas Aiyeldy, S.Ag dengan tema hal-hal yang merusak dan menghapus amal ibadah. Dalam kegiatan ini pengurus masjid juga menyediakan sarapan pagi bagi jemaah yang hadir.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Plt. Camat Padang Panjang Timur, Gusrial, S.Sos, Babinsa serta masyarakat sekitar. (gito)