sumbar.relasipublik.com // Tanah Datar
Ditengah suhu politik yang kian dinamis menjelang tahun-tahun strategis, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Tanah Datar menunjukkan arah politik yang berbeda. Bukan kampanye, bukan konsolidasi kekuasaan, melainkan pendidikan politik kader loyalis yang digelar di Aula Islamic Center Pagaruyung, Senin (20/10/2025).
Ratusan kader dari empat daerah pemilihan se-Tanah Datar hadir dengan semangat yang jarang terlihat di ruang politik lokal: semangat belajar dan berbenah. Di bawah komando Ketua DPC PKB Tanah Datar, Indra Gunalan, kegiatan ini menjadi ruang refleksi tentang bagaimana politik bisa tumbuh dari akar nilai, bukan sekadar strategi perebutan kursi.
“Kami ingin memperkuat pondasi ideologis dan militansi kader dalam menghadapi dinamika politik yang terus berubah. PKB harus menjadi partai yang hadir bukan hanya di musim pemilu, tetapi setiap hari untuk masyarakat,” ujar Indra dalam sambutannya.
Indra Gunalan menegaskan, pendidikan politik bukan ajang indoktrinasi, melainkan proses membangun kesadaran politik yang beretika dan berwawasan kebangsaan. Menurutnya, kader yang memahami nilai perjuangan partai akan lebih siap menghadapi perubahan zaman tanpa kehilangan identitas.
“Loyalitas bukan soal fanatisme buta, tapi tentang konsistensi dalam memperjuangkan nilai keadilan, kesejahteraan, dan kemanusiaan yang menjadi roh PKB,” imbuhnya.
Selain memperkuat pondasi ideologis, pelatihan ini juga menjadi ajang mempererat komunikasi internal — dari DPP hingga ke tingkat ranting. Di tengah era politik yang kerap diselimuti pragmatisme, PKB Tanah Datar mencoba menanamkan kembali kultur silaturahmi politik, yakni membangun jaringan berbasis kepercayaan dan kesetiaan nilai, bukan semata kepentingan.
“Kami berharap kegiatan ini melahirkan kader tangguh, loyal, dan berkarakter. Tantangan politik ke depan bukan hanya soal elektabilitas, tetapi bagaimana partai bisa menjadi rumah gagasan dan solusi bagi masyarakat,” tegas Indra.
Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Dewan Syuro PKB Tanah Datar, anggota DPRD dari PKB, perwakilan PAC se-Tanah Datar, utusan DPW PKB Sumatera Barat, serta unsur sayap partai. Suasana kegiatan berlangsung dinamis namun berisi — diskusi terbuka menggantikan pidato panjang, dan refleksi nilai menggantikan retorika kemenangan.
Langkah PKB Tanah Datar ini menandai babak baru politik lokal: politik yang kembali ke akar moral dan intelektual. Di tengah masyarakat yang mulai kritis terhadap wajah partai politik, pendidikan seperti ini menjadi ruang penting untuk membentuk kader yang tidak hanya loyal kepada partai, tapi juga setia pada kepentingan rakyat.
Dari Pagaruyung, PKB ingin memberi pesan: demokrasi yang sehat hanya bisa tumbuh dari kader yang sadar, bukan sekadar kader yang solid(d13)