BeritaBerita UtamaDaerahKabupaten Pesisir SelatanTERBARU

Produktifitas Gabah Kering Giling di Pesisir Selatan, Berada Diatas Rata – Rata di Sumbar

838
×

Produktifitas Gabah Kering Giling di Pesisir Selatan, Berada Diatas Rata – Rata di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pessel, Madrianto. (Foto dok/Rls)

PESSEL, RELASI PUBLIK – Dinas Pertanian dan Peternakan, Kabupaten Pesisir Selatan menyebutkan bahwasanya produktifitas gabah kering giling didaerah setempat masih diatas rata-rata, ketika ditingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami penurunan.

Karena, pada tahun 2022 silam Provinsi hanya mencapai produktifitas sebesar 5.1 ton per hektar dan pada tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 4.9 ton per hektar.

“Nah, sedangkan kita di Pesisir Selatan masih pada angka 5.2 ton per hektar, dan kita masih berada diatas rata-rata di Sumatera Barat,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pesisir Selatan, Madrianto, Rabu (3/7/2024) diruangannya.

Madrianto menjelaskan bahwasanya, banyak peningkatan disektor terhadap pertanian terutama menyangkut dengan luas baku sawah, luas panen hingga produksi gabah kering giling tehitung dari tahun 2022.

Dimana, jelasnya, luas baku sawah di daerah itu masuk dalam kategori nomor 3 di Provinsi Sumatera Barat, yaitu dengan luas 22.782,49 hektar.

“Kita berada di bawah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, kata dia.

Kemudian disamping itu, kata Madrianto melanjutkan terkait dengan produksi juga mengalami peningkatan pada tahun 2023 jika dibandingkan dengan tahun 2022, dimana pada tahun 2023 produksi gabah kering giling sebanyak 201.339 ton gabah kering giling.

Dan itu mengalami peningkatan sebesar 24.6 persen dari tahun 2022.

“Dan kita masuk diatas rata-rata atau nomor satu di Sumatera Barat ini,” ujarnya.

Tidak hanya itu, kata dia, terhadap luas panen juga serta merta mengalami peningkatan sebesar 35 persen dari tahun 2022, pertambahan luasnya mencapai 10.149 hektar dari tahun sebelumnya 28.779 hektar menjadi 38.928 hektar di tahun 2023.

“Kembali peningkatannya termasuk nomor satu juga di sumbar,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwasanya hingga juli 2024 Kerangka Sample Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS), Pesisir Selatan masih dinyatakan sebagai penyumbang produksi gabah kering giling.

“Kita masih menjadi penyumbang terbesar di sumbar. Yaitu 132.108 ton gabah Kering Giling (GKG),” bebernya.

Akan tetapi, ia juga tidak menampik bahwasnya kondisi pada tahun 2023 diakui mengalami penurunan produktifitas gabah kering giling.

Akan tetapi, secara rata rata di Provinsi Sumatera Barat masih tetap berada diatas rata rata. karena penurunan itu disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya terjadinya elnino dari bulan Juli sampai November 2023. Dan sangat berdampak terhadap produktifitas padi.

“Selain sulitnya air, serangan hama pun mengalami peningkatan seperti hama tikus dan wereng coklat,” sebut Madrianto.

Ia mengatakan serangan tikus pada tahun 2022 mencapai 403.20 hektar, sementara serangan hama pada tahun 2023 juga turut serta mengalami peningkatan terhadap lahan pertanian yaitu menjadi 705.35 hektar.

“Serangan hama rentang waktu 2022 mengalami peningkatan pada 2023 dengan persentase kenaikan sebesar 74.9 persen,” ungkapnya. (Mil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *