BeritaBerita UtamaNasionalTERBARU

Rahmat Saleh Secara Tegas Minta KPU Jamin Puncak Jaya Papua Tengah Tidak Lagi Makan Korban

22
×

Rahmat Saleh Secara Tegas Minta KPU Jamin Puncak Jaya Papua Tengah Tidak Lagi Makan Korban

Sebarkan artikel ini
Rahmat Saleh Anggota Komisi II DPR RI

Jakarta,relasipublik – Kekhawatiran akan keberlanjutan konflik Pilkada di wilayah rawan seperti Puncak Jaya mendorong DPR RI meminta langkah konkret dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjamin pelaksanaan pemilu yang lebih aman dan tanpa korban jiwa.

Anggota Komisi II DPR RI, Rahmat Saleh, secara tegas meminta KPU menjamin Pilkada Puncak Jaya, Papua Tengah, tidak lagi menelan korban. Pernyataan itu muncul menyusul peristiwa tragis dalam pemilihan kepala daerah yang menewaskan 12 orang dan membakar ratusan bangunan milik warga.

“KPU sebagai penyelenggara Pilkada harus mampu menjelaskan langkah preventif apa saja yang sudah dilakukan untuk pemilihan Bupati di Puncak Jaya, Papua Tengah yang termasuk dalam wilayah rawan konflik. Mengapa bentrokan masih terjadi hingga mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerugian materil lainnya,” ujar Rahmat dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

Ia juga menekankan pentingnya peran KPU dalam membangun komunikasi dan kerja sama yang efektif bersama TNI dan Polri dalam menjaga keamanan pelaksanaan Pilkada. Publik, menurutnya, berhak mendapatkan penjelasan terbuka mengenai hal tersebut.

“Bagaimana koordinasi pengamanan dilakukan bersama dengan TNI dan Polri? Itu semua harus mampu dijelaskan oleh KPU dan stakeholder terkait. Tak hanya itu, KPU juga harus mampu memberi jaminan Pilkada Puncak Jaya selanjutnya akan berlangsung aman,” tambahnya.

Rahmat menyayangkan transformasi Pilkada dari forum adu ide menjadi ajang perebutan kekuasaan yang memakan korban jiwa. Ia menilai tujuan utama Pilkada adalah untuk membangun daerah, bukan menghancurkannya.

“Pilkada harusnya untuk kemajuan daerah, bukan untuk kehancuran daerah. Sangat kita sayangkan 12 jiwa anak bangsa melayang karena perebutan kursi bupati Puncak Jaya. Kita juga khawatir akan adanya dendam berkepanjangan akibat peristiwa tersebut. Hal ini tentunya akan menghambat program bupati terpilih nantinya,” katanya.

Serangkaian aksi kekerasan yang mewarnai Pilkada Puncak Jaya, kata Rahmat Saleh, menjadi bukti mendesaknya pembahasan ulang terhadap paket UU Pemilu, termasuk UU Pilkada, untuk mengakomodasi situasi wilayah yang rawan konflik.

Pilkada Kabupaten Puncak Jaya diketahui mempertemukan dua pasangan calon, yakni Yuni Wonda-Mus Kogoya dan Miren Kogoya-Mendi Wonerengga. Bentrokan antarpendukung kedua pasangan memuncak pada Rabu (2/4), menyebabkan 59 orang luka akibat serangan panah. Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Faizal Ramadhani, menyebut serangan berlangsung sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025.

Selama periode tersebut, 12 orang meninggal dunia dan 658 orang luka akibat terkena panah. Dari total korban luka, 423 berasal dari kubu pasangan calon 01, sisanya dari pasangan calon 02.

Selain korban jiwa, kerugian material pun besar. Sebanyak 201 bangunan terbakar, terdiri dari 196 rumah warga, satu sekolah, satu kantor distrik, dan satu kantor balai desa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *