BeritaBerita UtamaDaerahKabupaten Solok SelatanTERBARU

Rahmi Novira Putri, Dokter Muda Penghafal 30 Juz Al-quran

105
×

Rahmi Novira Putri, Dokter Muda Penghafal 30 Juz Al-quran

Sebarkan artikel ini

SOLSEL, RELASI PUBLIK – MTQ Nasional XL Tingkat Provinsi Sumatera Barat Tahun 2023 ini menjadi ajang cukup berbeda bagi Rahmi Novira Putri. Pasalnya, pada MTQ sebelumnya, Rahmi berlomba pada cabang Tahfidz, namun tahun ini dirinya ikut pada cabang Tafsir Bahasa Indonesia.

Rahmi mengakui untuk berlomba di cabang ini dirinya cukup deg-degan karena baru pertama kali mencoba menjajal di cabang ini.

“Deg-degan banget karena sebelumnya Rahmi (di cabang) 30 juz, tapi sekarang Tafsir Bahasa Indonesia. Lebih deg-degan karena baru,” kaat Rahmi saat ditemui di pemondokan Kafilah Solok Selatan di Padang Aro, Kamis (14/2/2023).

“Kalau tafsir kan lebih ke hafalan. Kalau tafsir Bahasa Indonesia kan hafalannya tetap 30 juz, terus sama Bahasa Arab juga, sama ilmu tafsirnya. Rahmi dari buku dan internet buat cari bahan belajarnya,” lanjut dia.

Gadis penghafal Al-quran ini mengakui ajang MTQ tahun ini juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena selain harus belajar dan mendalami tafsir, Rahmi juga harus berjibaku untuk belajar sambil melakukan koass di RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Diakuinya bahwa mengikuti MTQ sekaligus menjadi dokter muda bukanlah hal sulit. Rahmi yang saat ini tengah berada di stase Obstetrisian dan Ginekolog (Obgyn) harus betul-betul membagi waktu antara belajar dan koass di rumah sakit dengan belajar untuk persiapan MTQ.

“Sebenarnya bagi waktu aja. Kalau (sambil) koass kemarin itu fokusnya dua, ada belajar koass sama MTQ. Persiapan MTQ sudah jauh jauh hari, jadi biasanya kalau Ami (panggilan akrabnya) jadwal siang koasa dari jam 8 pagi sampai 4 sore. Setelahnya lanjutin belajar koass, lalu malam baru belajar (untuk) MTQ. Tapi kalau udah selesai belajar MTQ dan masih ada waktu lanjutin lagi belajar koass,” paparnya.

Meski begitu, Rahmi mengakui dirinya menjalaninya dengan santai, meski cukup kewalahan dan capek. Namun dia menikmatinya karena bagi Rahmi menghafal Al-quran adalah bagian dari membahagiakan orang tuanya, selain juga menjadi bekal untuk dirinya sendiri.

Rahmi berpesan bahwa kunci dalam menghafal Al-quran dan mempelajari tafsir adalah dengan istiqomah dan dilakukan berulang-ulang kali.

“Mencoba cabang baru ini mungkin lebih ke belajar aja. Kalau tafsir kan lebih mendalam dan luas, walaupun yang diuji 1 juz tapi pembahasannya mencakup fiqih, hadist, hafalan juga diuji. Jadi gimana caranya belajar mengiringi pas koas juga Rahmi lebih ke buat poin-poin dan memahami topiknya kisah apa dan surah apa. Dibagi dan diulang lagi,” terang dia. (Yanto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *