Kota Solok, relasipublik– Wakil Walikota Solok, Dr. H. Ramadhani Kirana Putra menghadiri kegiatan pertemuan guru panggung pidato adat yang dilaksanakan pada Senin malam (4/3/24) bertempat di Mesjid Iqrar Kelurahan IX Korong.
Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata Kota Solok, Ketua LKAAM Kota Solok, Lurah IX Korong dan seluruh guru panggung pidato adat.
Wawako Ramadhani Kirana Putra dalam kesempatan ini atas nama pemerintah daerah menyampaikan apresiasi atas peran seluruh guru panggung pidato adat untuk terus mempertahankan adat dan budaya Kota Solok.
“Pemerintah Kota Solok sangat mengapresiasi peran aktif para guru pidato adat dalam melestarikan budaya Minangkabau di Kota Solok. Pidato adat merupakan salah satu warisan budaya yang perlu kita jaga dan lestarikan,” ujar Ramadhani.
Wawako Ramadhani juga mengharapkan sumbang saran pada seluruh elemen masyarakat, khususnya tokoh adat dan niniak mamak untuk kemajuan negeri kita di masa yang akan datang.
“Pemerintah Kota Solok tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, kami mengharapkan sumbang saran dan pemikiran dari para tokoh adat dan niniak mamak untuk kemajuan Kota Solok,” imbuhnya.
Pertemuan guru panggung pidato adat kali ini merupakan pertemuan ke tiga pada tahun 2024 ini. Kegiatan ini juga rutin dilaksanakan secara bergiliran di seluruh panggung pidato adat yang ada di Kota Solok.
Ketua LKAAM Kota Solok yang diwakili oleh Kamril Dt. Rajo Kubuang dalam sambutannya menyampaikan, Atas nama lembaga adat kami mengucapkan terimakasih pada seluruh tokoh adat Kota Solok karena pada saat ini panggung pidato di Kota Solok yang berjumlah 19 sudah aktif Kembali.
Sementara itu senada dengan Ketua LKAAM, Ketua Pembina Adat dan Syara’ Kota Solok Yurmantias Dt.Rajo Dipadang menyampaikan agar seluruh guru Panggung Pidato Adat hendaknya terus mengaktifkan panggung pidato dan mengajak pemuda kita untuk terus belajar pidato adat serta meramaikan mesjid dan mushalla sehingga terhidar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan adat dan budaya Minangkabau yang merupakan warisan budaya yang sangat berharga,” ajak Yurmantias.
Pertemuan guru panggung pidato adat ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti diskusi, tanya jawab, dan penyerahan bantuan kepada guru panggung pidato adat.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan peran dan fungsi guru pidato adat dalam melestarikan adat dan budaya Minangkabau di Kota Solok. (A2)
