KAB. SOLOK, RELASI PUBLIK – Ditengah hiruk pikuk kemajuan teknologi dan pengaruh negatif dunia luar yang semakin mengkhawatirkan terutama bagi generasi muda, Group Seni Gajah Tongga di Nagari Parambahan, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, tetap konsisten menjaga seni tradisi randai yang nyaris tergerus oleh arus zaman.
Ketua Group Seni Gajah Tongga, Asmarleni, SH, menyampaikan bahwa group seni yang telah berdiri sejak tahun 1958 ini kini telah memasuki generasi ketiga, namun tetap setia mempertahankan tradisi randai.
Asmarleni, yang juga berprofesi sebagai pengacara, menegaskan bahwa group randai yang didirikan oleh orang tuanya ini terus berusaha bertahan sebagai salah satu tradisi yang diharapkan dapat mencegah kenakalan remaja.
“Dalam era modern ini, banyak nilai tradisional yang mulai terkikis. Namun, kami di Group Seni Gajah Tongga berkomitmen untuk tetap melestarikan randai, bukan hanya sebagai warisan budaya, tapi juga sebagai upaya menjaga generasi muda dari pengaruh negatif,” ujar Asmarleni, Kamis (27/6/24).
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok melalui Kabid Kebudayaan, Irman, SE, yang melakukan pembinaan terhadap group seni ini, mengungkapkan bahwa Group Randai Gajah Tongga merupakan salah satu group legendaris di Kabupaten Solok yang masih eksis hingga kini dan telah sering mengikuti berbagai festival serta kejuaraan di tingkat kabupaten bahkan provinsi.
Irman juga menambahkan bahwa saat ini di Kabupaten Solok terdapat banyak sanggar atau group seni yang aktif dalam beberapa tahun terakhir.
“Semoga seni dapat semakin memperkokoh rasa kebersamaan dan sekaligus menangkal pengaruh negatif di kalangan remaja,” harapnya.
Dengan semangat dan dedikasi yang terus menggelora, Group Seni Gajah Tongga membuktikan bahwa tradisi randai masih dapat berdiri kokoh di tengah gempuran kemajuan zaman, menjadi benteng budaya yang memperkaya identitas dan menjaga moral generasi muda. (A2)
